Groundbreaking, Bandara New Yogya Target Beroperasi Maret 2019
A
A
A
KULONPROGO - Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dimulai setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meletakkan batu pertama dalam acara babat alas nawung Krido. Ditargetkan bandara New Yogya ini akan bisa beroperasi pada Maret 2019, mendatang.
“Target Maret 2019, bandara ini (New Yogyakarta International Airport) harus sudah dioperasionalkan,” jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada babat alas nawung Krido di Desa jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, DIY Jumat (27/1/2017).
Babat Alas Nawung Kridha berarti membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, tanda dimulainya pembangunan bandara yang akan menggantikan bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Awal pembangunan bandara ini ditandai dengan pemasangan batu bata merah oleh Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Menurut Menhub kapasitas Bandara Adi Sutjipto, sudah tidak lagi mampu menampung lonjakan penampang. Bandara tersebut hanya untuk menampung penumpang dengan kapasitas 1,2 juta orang, namun dalam praktiknya jumlah penumpang yang ada sudah di atas 7,2 juta penumpang.
Atas dasar itulah, Bandara Yogyakarta harus berganti dan pindah di Kulonprogo dengan lahan yang lebih luas dan kapasitas penumpang lebih banyak. Bandara yang baru ini diharapkan akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan internasional. Dimana selama ini, mereka yang datang harus ke Bali dulu. “Butuh Bandara yang nyaman, sebagai pintu gerbang pariwisata di Indonesia,” jelasnya.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan bandara di Kulonprogo sudah beberapa kali mundur dalam perencanaan awal. Sudah sekitar tujuh atau delapan tahun rencana namun tidak pernah teralisasi. untuk itulahs etelah ada babat alas ini, semua harus bekerja untuk bisa mmebuktikan. "Saya catat ini Maret 2019 harus sudah beroperasi," jelas Jokowi.
“Target Maret 2019, bandara ini (New Yogyakarta International Airport) harus sudah dioperasionalkan,” jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada babat alas nawung Krido di Desa jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, DIY Jumat (27/1/2017).
Babat Alas Nawung Kridha berarti membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, tanda dimulainya pembangunan bandara yang akan menggantikan bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Awal pembangunan bandara ini ditandai dengan pemasangan batu bata merah oleh Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Menurut Menhub kapasitas Bandara Adi Sutjipto, sudah tidak lagi mampu menampung lonjakan penampang. Bandara tersebut hanya untuk menampung penumpang dengan kapasitas 1,2 juta orang, namun dalam praktiknya jumlah penumpang yang ada sudah di atas 7,2 juta penumpang.
Atas dasar itulah, Bandara Yogyakarta harus berganti dan pindah di Kulonprogo dengan lahan yang lebih luas dan kapasitas penumpang lebih banyak. Bandara yang baru ini diharapkan akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan internasional. Dimana selama ini, mereka yang datang harus ke Bali dulu. “Butuh Bandara yang nyaman, sebagai pintu gerbang pariwisata di Indonesia,” jelasnya.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan bandara di Kulonprogo sudah beberapa kali mundur dalam perencanaan awal. Sudah sekitar tujuh atau delapan tahun rencana namun tidak pernah teralisasi. untuk itulahs etelah ada babat alas ini, semua harus bekerja untuk bisa mmebuktikan. "Saya catat ini Maret 2019 harus sudah beroperasi," jelas Jokowi.
(akr)