Bank Indonesia Bantu UMKM Gerabah
A
A
A
MINAHASA - Bank Indonesia (BI) melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memberi bantuan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) gerabah di Desa Pulutan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut, Buwono Budisantoso mengatakan, tujuan PSBI bagi UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penerima bantuan. “Di Desa Pulutan memang sudah dikenal dengan industri gerabah, jadi kami harap bantuan alat produksi gerabah dapat membantu ekonomi masyarakat,” ujar Budisantoso disela-sela penyerahan PSBI bantuan alat produksi gerabah dan sosialisasi uang rupiah tahun emisi 2016 di Desa Pulutan, Jumat (27/1/2017).
Menurut dia, potensi industri gerabah di Desa Pulutan mempunyai prospek yang baik. Selain telah memiliki pasar tersendiri di daerah, kerajinan gerabah juga dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut. "Wisatawan dari China terus berdatangan di Sulut dan mereka suka membawa oleh-oleh asli dari Sulut seperti gerabah. Ini sangat menjanjikan," jelasnya.
Menariknya kata dia, pengrajin gerabah di desa tersebut didominasi kaum wanita, sehingga lanjut dia, keikutsertaan mereka dapat membantu ekonomi keluarga. "Istimewanya di sini pengrajinnya adalah ibu-ibu. Dan ini baik untuk ekonomi keluarga," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabutaten Minahasa Jefry Korengkeng mengapresiasi bantuan yang disalurkan Perwakilan BI Sulut. Sebab menurut dia, bantuan yang diberikan tersebut dapat menstimulus industri gerabah di Minahasa. "Kami sangat berterima kasih, kami harap bantuan alat produksi dapat menggerakan ekonomi di pedesaan," paparnya.
Di samping itu, Jefry mendorong agar bantuan yang diberikan BI dapat berkelanjutan. Sehingga dapat menjangkau UMKM lainya di Kabupaten Minahasa. "Di Minahasa banyak industri, misalnya di Desa Leilem di Kecamatan Sonder ada industri perabotan, ini juga bisa di bantu. Atau dapat mencari UMKM lainya di Minahasa," katanya.
Ketua Kelompok Aster Anneke Rantung turut bersyukur dengan bantuan alat produksi yang diberikan BI. "Kami berterima kasih sudah dapat bantuan alat-alat pembuatan gerabah," ujarnya.
Tidak hanya alat produksi, dikatakannya, ke-18 anggota kelompok juga telah dibekali cara membuat gerabah di luar daerah. "Kami sudah mendapat pelatihan di Yogyakarta dari pembuatan hingga finishingnya, begitu banyak ilmu yang kami dapat," paparnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut, Buwono Budisantoso mengatakan, tujuan PSBI bagi UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penerima bantuan. “Di Desa Pulutan memang sudah dikenal dengan industri gerabah, jadi kami harap bantuan alat produksi gerabah dapat membantu ekonomi masyarakat,” ujar Budisantoso disela-sela penyerahan PSBI bantuan alat produksi gerabah dan sosialisasi uang rupiah tahun emisi 2016 di Desa Pulutan, Jumat (27/1/2017).
Menurut dia, potensi industri gerabah di Desa Pulutan mempunyai prospek yang baik. Selain telah memiliki pasar tersendiri di daerah, kerajinan gerabah juga dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut. "Wisatawan dari China terus berdatangan di Sulut dan mereka suka membawa oleh-oleh asli dari Sulut seperti gerabah. Ini sangat menjanjikan," jelasnya.
Menariknya kata dia, pengrajin gerabah di desa tersebut didominasi kaum wanita, sehingga lanjut dia, keikutsertaan mereka dapat membantu ekonomi keluarga. "Istimewanya di sini pengrajinnya adalah ibu-ibu. Dan ini baik untuk ekonomi keluarga," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabutaten Minahasa Jefry Korengkeng mengapresiasi bantuan yang disalurkan Perwakilan BI Sulut. Sebab menurut dia, bantuan yang diberikan tersebut dapat menstimulus industri gerabah di Minahasa. "Kami sangat berterima kasih, kami harap bantuan alat produksi dapat menggerakan ekonomi di pedesaan," paparnya.
Di samping itu, Jefry mendorong agar bantuan yang diberikan BI dapat berkelanjutan. Sehingga dapat menjangkau UMKM lainya di Kabupaten Minahasa. "Di Minahasa banyak industri, misalnya di Desa Leilem di Kecamatan Sonder ada industri perabotan, ini juga bisa di bantu. Atau dapat mencari UMKM lainya di Minahasa," katanya.
Ketua Kelompok Aster Anneke Rantung turut bersyukur dengan bantuan alat produksi yang diberikan BI. "Kami berterima kasih sudah dapat bantuan alat-alat pembuatan gerabah," ujarnya.
Tidak hanya alat produksi, dikatakannya, ke-18 anggota kelompok juga telah dibekali cara membuat gerabah di luar daerah. "Kami sudah mendapat pelatihan di Yogyakarta dari pembuatan hingga finishingnya, begitu banyak ilmu yang kami dapat," paparnya.
(ven)