DPK BPR di DIY Masih Didominasi Deposito
A
A
A
YOGYAKARTA - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Yogyakarta terus berusaha meningkatkan upaya mereka menggaet dana murah dari Tabungan. Sebab, selama ini dana pihak ketiga (DPK) masih didominasi dana yang masih berbiaya mahal, deposito.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Yogyakarta Ascar Setiyono mengakui jika saat ini komposisi DPK masih banyak disokong deposito. Sekitar 70% dari DPK masih didominasi deposito, sisanya tabungan 30%.
Hal tersebut yang sebenarnya membuat BPR masih kesulitan menekan bunga kredit mereka. "Deposito beban bunganya kan lebih tinggi dibanding tabungan," tuturnya, Senin (30/1/2017).
Pihaknya memang berusaha meningkatkan penetrasi produk tabungan mereka. Salah satu yang tengah mereka gencarkan untuk penetrasinya adalah tabungan bersama, Tamasya.
Pihaknya menggenjot penetrasi produk Tamasya dengan menambah nilai hadiah utama dari satu unit mobil dengan dua unit mobil. Strategi ini memang cukup berhasil.
Memasuki tahun ke-7 ini, 42 dari 52 BPR yang turut serta melaksanakan Tabungan Tamasya, Perbarindo mampu mengumpulkan dana sekitar Rp110 miliar. Meski jumlah tersebut belum mencapai 10% dari nilai tabungan BPR di Yogyakarta, namun mereka mengklaim terjadi pertumbuhan menggembirakan produk Tamasya mereka.
"Tahun ini ada dua BPR lagi yang akan bergabung ikut melaksanakan Tabungan Tamasya," tambahnya.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Yogyakarta Ascar Setiyono mengakui jika saat ini komposisi DPK masih banyak disokong deposito. Sekitar 70% dari DPK masih didominasi deposito, sisanya tabungan 30%.
Hal tersebut yang sebenarnya membuat BPR masih kesulitan menekan bunga kredit mereka. "Deposito beban bunganya kan lebih tinggi dibanding tabungan," tuturnya, Senin (30/1/2017).
Pihaknya memang berusaha meningkatkan penetrasi produk tabungan mereka. Salah satu yang tengah mereka gencarkan untuk penetrasinya adalah tabungan bersama, Tamasya.
Pihaknya menggenjot penetrasi produk Tamasya dengan menambah nilai hadiah utama dari satu unit mobil dengan dua unit mobil. Strategi ini memang cukup berhasil.
Memasuki tahun ke-7 ini, 42 dari 52 BPR yang turut serta melaksanakan Tabungan Tamasya, Perbarindo mampu mengumpulkan dana sekitar Rp110 miliar. Meski jumlah tersebut belum mencapai 10% dari nilai tabungan BPR di Yogyakarta, namun mereka mengklaim terjadi pertumbuhan menggembirakan produk Tamasya mereka.
"Tahun ini ada dua BPR lagi yang akan bergabung ikut melaksanakan Tabungan Tamasya," tambahnya.
(izz)