Konsumen Perkirakan Harga Naik Mulai Maret
A
A
A
SEMARANG - Konsumen meyakini harga sejumlah bahan kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan pada Maret 2017. Hal tersebut didasarkan atas survei yang dilakukan Bank Indonesia terhadap 70 responsen rumah tangga di Jawa Tengah selama Desember 2016.
"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember yang tercatat sebesar 12,51 atau menurun 7,5 poin dari bulan sebelumnya," ujar Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Senin (30/1/2017).
Menurutnya, keyakinan konsumen terhadap perekonomian di seluruh kota penyelenggara Survei Konsumen di Jawa Tengah mengalami penurunan. Diantaranya Solo menurun 10,6 poin menjadi 128,5, Tegal 10,5 poin menjadi 119,0, Purwokerto 8,3 poin menjadi 119,8 poin dan Semarang juga menurun 4,5 poin menjadi 126,7. "Namun seluruhnya masih berada pada level optimis yaitu IKK lebih besar 100,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei, lanjut dia, konsumen memperkirakan kenaikan harga akan terjadi pada Maret 2017. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang tercatat lebih tinggi 0,5 poin menjadi 172,2.
Kenaikan tertinggi terjadi pada Kelompok Bahan Makanan yang meningkat 2,3 poin serta Kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan Bakar juga meningkat 1,0 poin dibandingkan periode sebelumnya. "Untuk kondisi enam bulan mendatang, konsumen memperkirakan jumlah tabungan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.
Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang yang menurun 2,9 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 139,0. Tingkat suku bunga tabungan pada enam bulan mendatang juga menurun sebesar 1,2 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi sebesar 128,2.
Langkah antisipasi fluktuasi harga komoditas ditempuh dengan memastikan pasokan komoditas. "Secara umum, Jateng dalam beberapa tahun terakhir inflasi yang jauh di bawah target," ujar Anggota Tim Pengendalian Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari.
Dia menerangkan, pasokan komoditas dipastikan aman karena rutin dilakukan operasi pasar. Ketersedian pasokan dari petani diharapkan dapat menekan harga komoditas di pasaran.
"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember yang tercatat sebesar 12,51 atau menurun 7,5 poin dari bulan sebelumnya," ujar Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Senin (30/1/2017).
Menurutnya, keyakinan konsumen terhadap perekonomian di seluruh kota penyelenggara Survei Konsumen di Jawa Tengah mengalami penurunan. Diantaranya Solo menurun 10,6 poin menjadi 128,5, Tegal 10,5 poin menjadi 119,0, Purwokerto 8,3 poin menjadi 119,8 poin dan Semarang juga menurun 4,5 poin menjadi 126,7. "Namun seluruhnya masih berada pada level optimis yaitu IKK lebih besar 100,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei, lanjut dia, konsumen memperkirakan kenaikan harga akan terjadi pada Maret 2017. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang tercatat lebih tinggi 0,5 poin menjadi 172,2.
Kenaikan tertinggi terjadi pada Kelompok Bahan Makanan yang meningkat 2,3 poin serta Kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan Bakar juga meningkat 1,0 poin dibandingkan periode sebelumnya. "Untuk kondisi enam bulan mendatang, konsumen memperkirakan jumlah tabungan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.
Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang yang menurun 2,9 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 139,0. Tingkat suku bunga tabungan pada enam bulan mendatang juga menurun sebesar 1,2 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi sebesar 128,2.
Langkah antisipasi fluktuasi harga komoditas ditempuh dengan memastikan pasokan komoditas. "Secara umum, Jateng dalam beberapa tahun terakhir inflasi yang jauh di bawah target," ujar Anggota Tim Pengendalian Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari.
Dia menerangkan, pasokan komoditas dipastikan aman karena rutin dilakukan operasi pasar. Ketersedian pasokan dari petani diharapkan dapat menekan harga komoditas di pasaran.
(ven)