Rupiah Mendatar, IHSG Siang Ini Balik ke Zona Negatif
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada siang hari ini mendatar setelah tadi pagi dibuka menguat tipis. Kondisi mata uang Garuda ini di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah.
Data Yahoo Finance menunjukkan, rupiah sesi I berada di level Rp13.338/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.347/USD. Namun, nilai rupiah siang ini mendatar dari posisi pembukaan tadi pagi yang berada di level Rp13.340/USD dengan kisaran harian Rp13.328-Rp13.340/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, siang ini rupiah berada pada level Rp13.341/USD atau sedikit membaik dari penutupan kemarin di level Rp13.349/USD dan tidak jah dari pembukaan tadi pagi di level Rp13.340/USD. Siang ini data Bloomberg mencatat rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.332-Rp13.350/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada level Rp13.343/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin di level Rp13.335/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah sesi I berada di level Rp13.388/USD atau tidak bergerak dari pembukaan tadi pagi.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari ini balik memerah setelah tadi pagi dibuka menguat. IHSG siang ini berkurang 3,12 poin atau 0,06% ke level 5.299,54 dan pembukaan tadi pagi menghijau ke level 5.314,56 atau 0,22% setara dengan 11,89 poin. Kemarin, IHSG sendiri ditutup kehilangan hingga sebesar 10,18 poin atau setara dengan 0,19% ke level 5.302,66.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia siang ini tercatat sebesar Rp3,26 triliun dengan 12,92 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp57,54 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp522,44 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp464,89 miliar. Tercatat 147 saham menguat, 149 melemah dan 102 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Panin Sekuritas Tbk (PANS). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Data Yahoo Finance menunjukkan, rupiah sesi I berada di level Rp13.338/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.347/USD. Namun, nilai rupiah siang ini mendatar dari posisi pembukaan tadi pagi yang berada di level Rp13.340/USD dengan kisaran harian Rp13.328-Rp13.340/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, siang ini rupiah berada pada level Rp13.341/USD atau sedikit membaik dari penutupan kemarin di level Rp13.349/USD dan tidak jah dari pembukaan tadi pagi di level Rp13.340/USD. Siang ini data Bloomberg mencatat rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.332-Rp13.350/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada level Rp13.343/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin di level Rp13.335/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah sesi I berada di level Rp13.388/USD atau tidak bergerak dari pembukaan tadi pagi.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari ini balik memerah setelah tadi pagi dibuka menguat. IHSG siang ini berkurang 3,12 poin atau 0,06% ke level 5.299,54 dan pembukaan tadi pagi menghijau ke level 5.314,56 atau 0,22% setara dengan 11,89 poin. Kemarin, IHSG sendiri ditutup kehilangan hingga sebesar 10,18 poin atau setara dengan 0,19% ke level 5.302,66.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia siang ini tercatat sebesar Rp3,26 triliun dengan 12,92 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp57,54 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp522,44 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp464,89 miliar. Tercatat 147 saham menguat, 149 melemah dan 102 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Panin Sekuritas Tbk (PANS). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
(izz)