Inflasi di Jateng Capai 1,16%, Lebih Tinggi dari Nasional

Kamis, 02 Februari 2017 - 01:01 WIB
Inflasi di Jateng Capai...
Inflasi di Jateng Capai 1,16%, Lebih Tinggi dari Nasional
A A A
SEMARANG - Kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKP menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi pada Januari 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, mencatat inflasi pada Januari mencapai 1,16%, lebih tinggi dari inflasi nasional 0,97%.

"Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan bulan Desember 2016 dengan inflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 124,71," ujar Kepala BPS Jawa Tengah, Margo Yuwono, Rabu (1/2/2017).

Dia mengungkapkan, pemicu inflasi adalah biaya perpanjangan STNK, tarif pulsa ponsel, tarif listrik, cabai rawit dan bensin. Berdasarkan hal tersebut, dominasi pemicu dipengaruhi dari kebijakan pemerintah. "Kebijakan pemerintah mendorong adanya inflasi cukup tinggi di awal tahun, kecuali tarif ponsel karena provider memiliki kebijakan tersendiri," terangnya.

Menurutnya, biaya perpanjangan STNK menyumbang inflasi hingga 0,3359 %, dan tarif listrik mendorong inflasi sebesar 0,1786%. "Jika subsidi dicabut, otomatis rumah tangga membayar per KwH sehingga biaya lebih tinggi dibandingkan tanpa subsidi. Subsidi ada sebagian biaya yang ditanggung pemerintah, sama halnya bensin juga. Dulu dibantu pemerintah, sekarang tidak sehingga memberi andil cukup besar terhadap inflasi," katanya.

Dia menjelaskan, cabai rawit masih mempengaruhi inflasi tapi tidak begitu tinggi. Harga masih relatif tinggi dari bulan ke bulan menyangkut suplai dan distribusi. "Persoalan cabai masih terkait dengan cuaca yang mempengaruhi hasil panen," terangnya.

Menurutnya, laju inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 1,16% lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,48%. Sedangkan, laju inflasi year on year Januari 2017 sebesar 3,06 lebih rendah dibandingkan laju inflasi year on year Januari 2016 sebesar 3,58%.

Kabid Statistik Produksi BPS, Totok Tavirijanto, melanjutkan, inflasi di provinsi ini terjadi di Kota Cilacap sebesar 1,6%, Kudus 1,36%, Surakarta 1,16%, Kota Semarang 1,11% dan Purwokerto 1,05%.

Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 1,76%, Yogyakarta 1,24%, Semarang 1,11%, DKI Jakarta sebesar 0,99% dan inflasi terendah di Bandung sebesar 0,49%. Adapun, lanjut dia, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadi deflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, cabai merah, semen dan tomat sayur.
(ven)
Berita Terkait
BPS Catat Inflasi November...
BPS Catat Inflasi November Sebesar 0,38 persen
Catatan Ekonomi Jabar...
Catatan Ekonomi Jabar 2020, BPS Sebut Diwarnai PHK Massal hingga Penurunan Wisman
BPS: Indonesia Resmi...
BPS: Indonesia Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 3,49%
Kalahkan Jepang dan...
Kalahkan Jepang dan Korsel, Pertumbuhan Ekonomi RI Naik 7,07%
Selama Maret 2021, Daya...
Selama Maret 2021, Daya Beli Nelayan Jawa Timur Turun
Ekonomi Jawa Timur Selama...
Ekonomi Jawa Timur Selama Triwulan IV 2021 Tumbuh 4,59 Persen
Berita Terkini
Ramadan Momentum Pertamina...
Ramadan Momentum Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Layanan di SPBU
11 menit yang lalu
5 Kereta Ekonomi Paling...
5 Kereta Ekonomi Paling Diminati saat Mudik Lebaran 2025, Ada 127 Perjalanan per Hari
18 menit yang lalu
IHSG Masih Memerah di...
IHSG Masih Memerah di 6.221, Cek Saham Apa Saja yang Pesakitan
2 jam yang lalu
Harga Emas Hari Ini...
Harga Emas Hari Ini Tembus Rekor Lagi usai Melesat Naik Rp14.000
2 jam yang lalu
Inggris dan UE Cari...
Inggris dan UE Cari Cara Gembosi Aset Beku Rusia, Nilainya Tembus Rp4.893 Triliun
3 jam yang lalu
Mentan Amran Kecewa...
Mentan Amran Kecewa Gabah Dibeli di Bawah HPP! Pimwil BULOG Kalsel Dicopot
4 jam yang lalu
Infografis
10 Bandara InJourney...
10 Bandara InJourney Airports Terbaik di Asia Pasifik 2024!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved