Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2016 Melambat

Senin, 06 Februari 2017 - 22:01 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2016 Melambat
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2016 Melambat
A A A
SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah selama 2016 melambat. Badan Pusat Statistik Jateng mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini sebesar 5,28%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,47%.

"Namun begitu, performa masih bagus mencapai angka 5,28%. Saya melihat tidak banyak provinsi mencapai angka ini. Pertumbuhan ekonomi Jateng masih di atas angka nasional 5,02%," ujar Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono, Senin (6/2/2017).

Menurutnya, perekonomian Jateng tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.092.030 miliar. Pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh lapangan usaha.

Pertambangan dan penggalian merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,73%. Jasa perusahaan menyusul di peringkat berikutnya sebesar 10,62% serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,86%.

Struktur perekonomian Jateng, lanjut dia, menurut lapangan usaha tahun 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan (34,82%), pertanian, kehutanan dan perikanan (15,05%) dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (13,39%).

"Perekonomian di Jateng tergantung dari industri pengolahan karena memberikan kontribusi terbesar. Bagaimana pergerakan industri pengolahan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," katanya.

Sedangkan, lanjut dia, dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,28% didukung oleh hampir seluruh komponen kecuali komponen pengeluaran pemerintah. Sektor ini mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,71%.

"Kementerian melakukan penghematan anggaran sehingga berdampak pada perekonomian melambat. Konsumsi belanja pemerintah lebih rendah namun konsumsi rumah tangga stabil. Artinya, daya beli masyarakat masih terkendali," katanya.

Sementara itu, Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menambahkan, keyakinan konsumen terhadap perekonomian di seluruh kota penyelenggara Survei Konsumen di Jateng mengalami penurunan. "Berdasarkan survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) disebutkan bulan Desember tercatat mencapai 12,51 atau menurun 7,5 poin dari bulan sebelumnya," terangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4219 seconds (0.1#10.140)