TPID Tak Punya Formula Instan Tekan Harga Cabai Rawit Merah

Selasa, 07 Februari 2017 - 23:07 WIB
TPID Tak Punya Formula...
TPID Tak Punya Formula Instan Tekan Harga Cabai Rawit Merah
A A A
YOGYAKARTA - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID Daerah Istimewa Yogyakarta belum memiliki formula yang tepat untuk meredam mahalnya harga cabai rawit merah di pasaran. Upaya memotong mata rantai distribusi komoditas ini ternyata belum membuahkan hasil. Harga cabai rawit merah masih bertengger di angka Rp150.000 per kilogramnya.

Ketua 3 TPID Yogyakarta, Budi Hanoto mengatakan, mahalnya harga cabai rawit merah tersebut karena pola distribusi yang terlalu panjang. Pasokan cabai yang cukup dari petani tidak langsung ke pedagang atau konsumen, tetapi harus ke luar daerah terlebih dahulu yang harganya lebih mahal dari Yogyakarta. Setelah itu baru kembali ke Yogyakarta dengan harga yang sudah tinggi.

"Jadi dari petani ke luar dulu karena harga lebih mahal. Baru masuk ke Yogyakarta harganya sudah berlipat," tuturnya, Selasa (7/2/2017).

Sebenarnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Yogyakarta telah menjalankan perannya menstabilisasi harga cabai rawit merah dengan harga di bawah harga pasar. Mereka melakukan 'operasi pasar' melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Pihaknya mencoba mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsi cabai rawit merah. Jika sebelumnya masyarakat cenderung menyukai cabai rawit merah segar, kini pihaknya menyarankan masyarakat untuk mengolah terlebih dahulu cabai ketika panen dan menyimpannya untuk dikonsumsi di kemudian hari.

"Cabai dimasak terus disimpan. Sehingga kalau mahal seperti sekarang, masyarakat bisa mengkonsumsi cadangannya," ungkapnya.

Selain itu, TPID juga akan berusaha memperluas area tanam dengan menganjurkan masyarakat menanam cabai di pekarangan masing-masing. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, masyarakat bisa memetik sendiri dari kebun mereka, tidak perlu membelinya di pasar tradisional.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0885 seconds (0.1#10.140)