Permintaan Produk Pertanian Organik Makin Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Minat masyarakat untuk menggunakan produk pertanian organik (alami) semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan tren gaya hidup sehat terutama di kota-kota besar yang mulai mengerti akan dampak negatif dari penggunaan pupuk an-organik (bahan kimia) pada produk pertanian.
“Konsumen semakin sadar dan selektif atas segi kualitas kesehatan produk pertanian. Mereka kini lebih suka mengonsumsi produk organik ketimbang yang menggunakan bahan an-organik,” ujar Sekjen Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina), Ali Zum Mashar disela acara Rakernas I Maporina di Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
Dia mengatakan, produk pertanian organik menghasilkan protein makanan yang aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian. Pertanian organik juga meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
“Menurut berbagai penelitian, tanaman organik kaya akan kandungan gizi dan esensial yang berguna untuk meminimalisir risiko kanker dan melawan radikal bebas,” katanya.
Sebagai langkah sosialisasi dan edukasi manfaat tanaman organik kepada masyarakat, Maporina telah melakukan sejumlah inisiatif, mulai dari membangun klaster desa organik, menyelenggarakan bazaar tanaman & buah organik, pengkaderan aktivis pertanian organik serta sertifikasi produk pertanian organik.
“Merupakan bagian dari tanggung jawab kami juga untuk menjamin seluruh produk pertanian organik yang diproduksi para anggota binaan Maporina mendapatkan sertifikasi karena tidak sedikit produk mereka yang telah didistribusikan di berbagai supermarket terkemuka di seluruh Indonesia," katanya.
Dia mengakui, sosialisasi manfaat produk pertanian organik masih harus digencarkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat atas pentingnya produk organik. Selain itu, pemerintah masih memberikan subsidi kepada pupuk an-organik.
“Seharusnya subsidi dicabut, dan diberikan ke petani yang menanam produk pertanian langsung. Komponen pupuk itu hanya 10% dari produksi,” katanya.
Ketua Umum Maporina, Joko Sidik Pramono mengatakan, Maporina mendukung pembangunan industri tanaman organik di Indonesia dengan berperan aktif mengajak masyarakat terapkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan organik. Rakernas Maporina ditutup dengan penandatanganan tujuh nota kesepahaman dengan sejumlah instansi dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pertanian organik dan dukungan terhadap petani tanaman organik di seluruh Indonesia.
"Tanaman organik memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kesehatan manusia, tapi banyak masyarakat yang belum menyadarinya. Di situlah kami hadir untuk mensosialisasikan berbagai manfaat yang ditawarkan tanaman organik yang ditanam oleh petani lokal,” ujarnya.
“Konsumen semakin sadar dan selektif atas segi kualitas kesehatan produk pertanian. Mereka kini lebih suka mengonsumsi produk organik ketimbang yang menggunakan bahan an-organik,” ujar Sekjen Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina), Ali Zum Mashar disela acara Rakernas I Maporina di Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
Dia mengatakan, produk pertanian organik menghasilkan protein makanan yang aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian. Pertanian organik juga meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
“Menurut berbagai penelitian, tanaman organik kaya akan kandungan gizi dan esensial yang berguna untuk meminimalisir risiko kanker dan melawan radikal bebas,” katanya.
Sebagai langkah sosialisasi dan edukasi manfaat tanaman organik kepada masyarakat, Maporina telah melakukan sejumlah inisiatif, mulai dari membangun klaster desa organik, menyelenggarakan bazaar tanaman & buah organik, pengkaderan aktivis pertanian organik serta sertifikasi produk pertanian organik.
“Merupakan bagian dari tanggung jawab kami juga untuk menjamin seluruh produk pertanian organik yang diproduksi para anggota binaan Maporina mendapatkan sertifikasi karena tidak sedikit produk mereka yang telah didistribusikan di berbagai supermarket terkemuka di seluruh Indonesia," katanya.
Dia mengakui, sosialisasi manfaat produk pertanian organik masih harus digencarkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat atas pentingnya produk organik. Selain itu, pemerintah masih memberikan subsidi kepada pupuk an-organik.
“Seharusnya subsidi dicabut, dan diberikan ke petani yang menanam produk pertanian langsung. Komponen pupuk itu hanya 10% dari produksi,” katanya.
Ketua Umum Maporina, Joko Sidik Pramono mengatakan, Maporina mendukung pembangunan industri tanaman organik di Indonesia dengan berperan aktif mengajak masyarakat terapkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan organik. Rakernas Maporina ditutup dengan penandatanganan tujuh nota kesepahaman dengan sejumlah instansi dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pertanian organik dan dukungan terhadap petani tanaman organik di seluruh Indonesia.
"Tanaman organik memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kesehatan manusia, tapi banyak masyarakat yang belum menyadarinya. Di situlah kami hadir untuk mensosialisasikan berbagai manfaat yang ditawarkan tanaman organik yang ditanam oleh petani lokal,” ujarnya.
(dmd)