PM Shinzo Abe Bertemu Donald Trump Tingkatkan Perdagangan
PM Shinzo Abe Bertemu Donald Trump Tingkatkan Perdagangan
A
A
A
WASHINGTON - Kunjungan dua hari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, salah satunya dihabiskan dengan lima jam bermain golf bersama di Washington.
Melansir dari Bloomberg, Minggu (12/2/2017), pertemuan Abe dan Trump juga ditandai dengan mempererat kerja sama ekonomi yang ditandatangani oleh Wakil Presiden AS Mike Pence dan Wakil PM Jepang Taro Aso. Mereka akan fokus pada tiga tema: kebijakan moneter, proyek bersama, dan perdagangan.
“Dibanding Trump, dia (Pence) mungkin lebih mudah untuk bekerja sama. Meski di bawah instruksi Trump namun dia lebih logis,” ujar Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom di SMBC Nikko Securities Inc di Tokyo.
Pertemuan Abe sejatinya ingin membangun hubungan pribadi dengan Trump, demi memenangkan dukungannya dalam sebuah aliansi yang menjamin keamanan Jepang terhadap ancaman China dan Korea Utara. Hal ini juga demi melunakkan Trump yang pernah secara terbuka mencaci kebijakan mata uang Jepang dengan menyebutnya salah satu manipulator mata uang.
“Sekarang mereka harus mencari cara meningkatkan perdagangan. Jepang memiliki surplus terbesar kedua dengan Amerika setalah China pada tahun lalu, dengan sebagian besar dari ekspor automotif. Situasi ini membuat Trump merasa tidak adil dan menarik AS dari Trans Pacific Partnership,” sambung Yoshimasa.
Trump yang menarik Negeri Paman Sam dari TPP telah menyerukan penawaran perdagangan secara bilateral dengan masing-masing negara. Sebaliknya, Pence pada satu titik mendukung Pakta TPP yang sangat diperjuangkan oleh Abe.
Atas pertemuan di atas, Taro Aso pun mengundang Mike Pence untuk mengunjungi Jepang. Dan terkait keluarnya AS dari TPP, Kementerian Keuangan Jepang mengatakan proses perdagangan akan dilakukan secara bilateral. Adapun yang menjadi fokus pembahasan perdagangan Amerika Serikat-Jepang adalah sektor automotif dan pertanian.
Namun dalam jajak pendapat di Jepang baru-baru ini, masyarakat Jepang menyebut hubungan dengan Trump akan berdampak buruk bagi ekonomi Jepang. Meski demikian, Trump kini mengatakan dukungan AS 100% terhadap Jepang dalam menghadapi ancaman China dan Korea Utara.
“Kami memiliki ikatan yang sangat baik, bahkan chemistry yang baik. Mungkin anda mengira saya sudah berubah (soal Jepang), tapi saya tidak berpikir ke sana,” kata Trump kepada Abe di Washington.
Melansir dari Bloomberg, Minggu (12/2/2017), pertemuan Abe dan Trump juga ditandai dengan mempererat kerja sama ekonomi yang ditandatangani oleh Wakil Presiden AS Mike Pence dan Wakil PM Jepang Taro Aso. Mereka akan fokus pada tiga tema: kebijakan moneter, proyek bersama, dan perdagangan.
“Dibanding Trump, dia (Pence) mungkin lebih mudah untuk bekerja sama. Meski di bawah instruksi Trump namun dia lebih logis,” ujar Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom di SMBC Nikko Securities Inc di Tokyo.
Pertemuan Abe sejatinya ingin membangun hubungan pribadi dengan Trump, demi memenangkan dukungannya dalam sebuah aliansi yang menjamin keamanan Jepang terhadap ancaman China dan Korea Utara. Hal ini juga demi melunakkan Trump yang pernah secara terbuka mencaci kebijakan mata uang Jepang dengan menyebutnya salah satu manipulator mata uang.
“Sekarang mereka harus mencari cara meningkatkan perdagangan. Jepang memiliki surplus terbesar kedua dengan Amerika setalah China pada tahun lalu, dengan sebagian besar dari ekspor automotif. Situasi ini membuat Trump merasa tidak adil dan menarik AS dari Trans Pacific Partnership,” sambung Yoshimasa.
Trump yang menarik Negeri Paman Sam dari TPP telah menyerukan penawaran perdagangan secara bilateral dengan masing-masing negara. Sebaliknya, Pence pada satu titik mendukung Pakta TPP yang sangat diperjuangkan oleh Abe.
Atas pertemuan di atas, Taro Aso pun mengundang Mike Pence untuk mengunjungi Jepang. Dan terkait keluarnya AS dari TPP, Kementerian Keuangan Jepang mengatakan proses perdagangan akan dilakukan secara bilateral. Adapun yang menjadi fokus pembahasan perdagangan Amerika Serikat-Jepang adalah sektor automotif dan pertanian.
Namun dalam jajak pendapat di Jepang baru-baru ini, masyarakat Jepang menyebut hubungan dengan Trump akan berdampak buruk bagi ekonomi Jepang. Meski demikian, Trump kini mengatakan dukungan AS 100% terhadap Jepang dalam menghadapi ancaman China dan Korea Utara.
“Kami memiliki ikatan yang sangat baik, bahkan chemistry yang baik. Mungkin anda mengira saya sudah berubah (soal Jepang), tapi saya tidak berpikir ke sana,” kata Trump kepada Abe di Washington.
(ven)
Explore More