Investasi Sumatera Selatan Naik 144,61%
A
A
A
PALEMBANG - Investor makin melirik Sumatera Selatan. Tahun lalu, nilai investasi melonjak tajam akibat empat perusahaan yang mempercepat penyelesaian investasinya. Data dari BP3MD Sumatera Selatan, ke-empat perusahaan penyumbang investasi terbesar: PT OKI Pulp and Paper Milis, PT Primanaya, PT Golden Oilindo Nusantara dan PT Tirta Fresindo Jaya.
Kepala BP3MD, Ruslan Bahri mengatakan, peningkatan investasi di tahun lalu di luar ekspetasi target. Peningkatan ini disebabkan empat perusahaan skala besar yang menyelesaikan pembangunan investasinya.
“Realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp29 triliun, investasi asing yang melonjak tajam sedangkan investasi dalam negerinya baru sekitar Rp2,1 triliun,” ujarnya, Minggu (12/2/2017).
Nilai investasi itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Nilai investasi triwulan III pada tahun 2016 naik 144,61% dibandingkan triwulan yang sama tahun 2015. Nilai investasi tahun 2016, sekitar Rp31 triliun sedangkan tahun 2015, hanya sekitar Rp13 triliun.
Ruslan menjabarkan investasi di Sumsel masih disokong bidang pertambangan, pengelolaan, pertanian termasuk perkebunan. Namun ia mengatakan untuk tahun ini, pihaknya ingin sedikit realistis dengan menargetkan investasi sebesar Rp21 triliun. Target investasi masih diupayakan tumbuh sejalan dengan makin banyak investor yang hadir, terutama di kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api.
Berdasarkan data dari instasi yang sama, jumlah perusahaan yang bergerak dengan investasi asing sebanyak 71 perusahaan, sedangkan investasi dengan modal dalam negeri sebanyak 46 perusahaan.
Ia mengambahkan target investasi bisa meningkat sejalan dengan promosi daerah. Aktivitas promosi bisa diselenggarakan baik pada bidang olahraga, pariwisata, atau kegiatan lainnya. Dengan makin banyak promosi, investor akan tertarik menggelontorkan modalnya. “Bidang yang akan ditonjolkan tetap bidang yang sama, Sumsel akan dikenal karena aktivitas pertambangan, perkebunan dan pengelolaan,” ujarnya.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengungkapkan aktivitas investasi dapat bertambah dengan kerja sama yang baik antar instansi, bisa dengan pemerintahan atau perusahaan daerah. Karena itu, Sumsel dengan berbagai event yang akan diselenggarakan, berupaya memperluas jaringan kerja sama antar pemerintahan.
“Tidak hanya berbicara promosi daerah, akan tetapi juga bagaimana bisa menjalin komunikasi dan kerja sama berikutnya,” kata Alex di Griya Agung, akhir pekan lalu.
Kepala BP3MD, Ruslan Bahri mengatakan, peningkatan investasi di tahun lalu di luar ekspetasi target. Peningkatan ini disebabkan empat perusahaan skala besar yang menyelesaikan pembangunan investasinya.
“Realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp29 triliun, investasi asing yang melonjak tajam sedangkan investasi dalam negerinya baru sekitar Rp2,1 triliun,” ujarnya, Minggu (12/2/2017).
Nilai investasi itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Nilai investasi triwulan III pada tahun 2016 naik 144,61% dibandingkan triwulan yang sama tahun 2015. Nilai investasi tahun 2016, sekitar Rp31 triliun sedangkan tahun 2015, hanya sekitar Rp13 triliun.
Ruslan menjabarkan investasi di Sumsel masih disokong bidang pertambangan, pengelolaan, pertanian termasuk perkebunan. Namun ia mengatakan untuk tahun ini, pihaknya ingin sedikit realistis dengan menargetkan investasi sebesar Rp21 triliun. Target investasi masih diupayakan tumbuh sejalan dengan makin banyak investor yang hadir, terutama di kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api.
Berdasarkan data dari instasi yang sama, jumlah perusahaan yang bergerak dengan investasi asing sebanyak 71 perusahaan, sedangkan investasi dengan modal dalam negeri sebanyak 46 perusahaan.
Ia mengambahkan target investasi bisa meningkat sejalan dengan promosi daerah. Aktivitas promosi bisa diselenggarakan baik pada bidang olahraga, pariwisata, atau kegiatan lainnya. Dengan makin banyak promosi, investor akan tertarik menggelontorkan modalnya. “Bidang yang akan ditonjolkan tetap bidang yang sama, Sumsel akan dikenal karena aktivitas pertambangan, perkebunan dan pengelolaan,” ujarnya.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengungkapkan aktivitas investasi dapat bertambah dengan kerja sama yang baik antar instansi, bisa dengan pemerintahan atau perusahaan daerah. Karena itu, Sumsel dengan berbagai event yang akan diselenggarakan, berupaya memperluas jaringan kerja sama antar pemerintahan.
“Tidak hanya berbicara promosi daerah, akan tetapi juga bagaimana bisa menjalin komunikasi dan kerja sama berikutnya,” kata Alex di Griya Agung, akhir pekan lalu.
(ven)