2016, Ekspor Yogyakarta Turun Tipis
A
A
A
YOGYAKARTA - Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun 2016 mengalami penurunan tipis dibanding periode sebelumnya, tahun 2015. Penurunan ekspor akibat turunnya permintaan komoditas dari enam negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, JB Priyono mengungkapkan, selama tahun 2016 terjadi penurunan ekspor sebesar 0,07% dibanding tahun sebelumnya. Enam negara mengalami penurunan ekspor diantaranya Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, China dan Belgia.
"Sementara yang naik empat negara diantaranya Belanda, Inggris, Perancis dan Korea Selatan," tuturnya, Senin (13/2/2017).
Tiga besar negara tujuan utama ekspor barang Yogyakarta adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Sementara tiga negara terendah adalah Belgia, China dan Australia. Nilai ekspor Yogyakarta selama 2016 sebesar USD333,64 juta, menurun dibanding 2015 sebesar USD333,87 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, JB Priyono mengungkapkan, selama tahun 2016 terjadi penurunan ekspor sebesar 0,07% dibanding tahun sebelumnya. Enam negara mengalami penurunan ekspor diantaranya Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, China dan Belgia.
"Sementara yang naik empat negara diantaranya Belanda, Inggris, Perancis dan Korea Selatan," tuturnya, Senin (13/2/2017).
Tiga besar negara tujuan utama ekspor barang Yogyakarta adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Sementara tiga negara terendah adalah Belgia, China dan Australia. Nilai ekspor Yogyakarta selama 2016 sebesar USD333,64 juta, menurun dibanding 2015 sebesar USD333,87 juta.
(ven)