Alan Greenspan: Populisme Gangguan Serius Ekonomi Global

Jum'at, 17 Februari 2017 - 18:48 WIB
Alan Greenspan: Populisme...
Alan Greenspan: Populisme Gangguan Serius Ekonomi Global
A A A
NEW YORK - Hilang dari radar berita, Alan Greenspan muncul dengan pernyataan serius. Ia bukan ingin mengomentari soal kapan waktu tepat bagi Federal Reserve menaikkan suku bunga. Greenspan, bos The Fed 1987-2006, memberi pendapat soal munculnya “populisme ekonomi”.

Mengutip dari CNBC, Jumat (17/2/2017), Greenspan memandang populisme ekonomi yang kini berkembang di seluruh dunia merupakan gangguan serius bagi ekonomi global.

Greenspan, 90 tahun, yang dikenal sebagai Maestro Ekonomi Amerika, mengatakan terpilihnya Donald Trump dan Brexit di Inggris merupakan dua contoh yang paling mencolok sehingga membuat populisme kian berkembang.

“Populisme bukan filosofi ekonomi terstruktur seperti kapitalisme, sosialisme atau komunisme,” ujarnya di Economic Club of New York. Meski Greenspan mengakui bahwa populisme hadir karena rakyat merasa sakit dengan keadaan pertumbuhan ekonomi yang melambat sehingga memberi ruang bagi pemimpin dengan kebijakan populis untuk mengurangi rasa sakit mereka.

Populisme kian berkembang seiring ekonomi global yang masih tertatih-tatih mengobati luka atas krisis keuangan dan resesi besar di tahun 2009. Sementara itu, perekonomian Amerika di delapan tahun belakangan tidak pernah melebihi 2%, jalur pertumbuhan paling lambat sejak Depresi Besar.

Penerus Greenspan di The Fed telah mencoba untuk mendorong pertumbuhan melalui suku bunga tahunan dengan memperluas neraca bank sentral sebesar USD4,5 triliun melalui tiga putaran pembelian obligasi atau yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.

Namun saat diminta tindakan apa yang harus dilakukan The Fed saat ini, Greenspan enggan menjawab. Sebaliknya, ia menyalahkan lambatnya implementasi program-program sosial, yang katanya telah merampas uang yang bisa dibelanjakan untuk investasi.

Menurut Greenspan, yang menjadi bos The Fed sejak era Ronald Reagan, pengeluaran program-program seperti Jaminan Sosial sekarang memakan 13% dari PDB, dibandingkan dengan 5% pada tahun 1965.

“Seharusnya pendanaan itu diperlukan untuk menimbulkan produktivitas. Produktivitas merupakan dasar untuk semua kegiatan ekonomi dan memperbaiki standar hidup,” tandas Greenspan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5840 seconds (0.1#10.140)