Kenaikan Tarif Listrik Sumbang Inflasi DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - Angka inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Februari 2017 tercatat sebesar 0,36%. Inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan tarif listrik dan juga tarif rumah sakit untuk memberikan andil cukup besar, disamping gejolak harga pangan yang masih menjadi persoalan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, J B Priyono mengungkapkan, perkembangan tingkat inflasi dibanding dengan bulan Januari memang mengalami penurunan karena inflasi bulan lalu sebesar 1,24%. Kondisi penurunan juga terjadi ketika dibandingkan dengan bulan Februari tahun sebelumnya naik 3,48%.
"Ada beberapa pemicu, yaitu kenaikan tarif dan juga gejolak harga komoditas pangan," tuturnya, Rabu (1/3/2017).
Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga sehingga memberi andil terjadinya inflasi. Di antaranya adalah tarif listrik yang naik 4,30% memberi kontribusi terbesar terhadap inflasi sebanyak 0,19%. Disusul kenaikan tarif rumah sakit memberi andil sebesar 0,06%.
Sementara cabai rawit yang naik 16,12% memberi andil 0,04% dan tarif pulsa ponsel yang naik 1,74% memberi andil sebesar 0,04% juga. Kenaikan bawang merah sebesar 6,11%, minyak goreng 3,4% masing-masing memberi andil inflasi 0,02%.
Sementara komoditas yang menahan inflasi adalah penurunan tarif angkutan udara sebesar 10,21% memberi andil inflasi -0,16%. "Kalau penurunan harga daging ayam ras 5,29% dan telur ayam 7,9% memberi andil -0,05%," paparnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, J B Priyono mengungkapkan, perkembangan tingkat inflasi dibanding dengan bulan Januari memang mengalami penurunan karena inflasi bulan lalu sebesar 1,24%. Kondisi penurunan juga terjadi ketika dibandingkan dengan bulan Februari tahun sebelumnya naik 3,48%.
"Ada beberapa pemicu, yaitu kenaikan tarif dan juga gejolak harga komoditas pangan," tuturnya, Rabu (1/3/2017).
Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga sehingga memberi andil terjadinya inflasi. Di antaranya adalah tarif listrik yang naik 4,30% memberi kontribusi terbesar terhadap inflasi sebanyak 0,19%. Disusul kenaikan tarif rumah sakit memberi andil sebesar 0,06%.
Sementara cabai rawit yang naik 16,12% memberi andil 0,04% dan tarif pulsa ponsel yang naik 1,74% memberi andil sebesar 0,04% juga. Kenaikan bawang merah sebesar 6,11%, minyak goreng 3,4% masing-masing memberi andil inflasi 0,02%.
Sementara komoditas yang menahan inflasi adalah penurunan tarif angkutan udara sebesar 10,21% memberi andil inflasi -0,16%. "Kalau penurunan harga daging ayam ras 5,29% dan telur ayam 7,9% memberi andil -0,05%," paparnya.
(akr)