Freeport Berikan Bantuan Ekonomi Rp192 Miliar ke Mimika
A
A
A
JAKARTA - Perwakilan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), Abraham Timang menyatakan bahwa hingga akhir 2015, PT Freeport Indonesia telah memberikan total bantuan ekonomi hingga Rp192,2 miliar.
Menurutnya, pada saat PT Freeport Indonesia mulai beroperasi, populasi Mimika masih di bawah 1.000 orang. Saat ini Mimika menjelma menjadi daerah di Papua dengan tingkat migrasi terbesar di Indonesia.
"Freeport Indonesia hingga saat ini masih menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia. Sampai tahun lalu telah 5.860 kelompok usaha dibantu dengan program ekonomi mandiri dan dana bergulir yang dijalankan LPMAK dengan dukungan Freeport," kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
LPMAK adalah lembaga kemitraan Pemda Mimika dengan penyandang dana utama Freeport Indonesia, dan sudah menginjak usia 20 tahun. Menurut data LPMAK, selama ini mereka telah melakukan pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 175 pengusaha di mana 36 persennya adalah perempuan.
Menurut Abraham, mereka juga melakukan pengembangan usaha masyarakat berbasis desa. Hingga saat ini telah membina petani dan peternak masyarakat di Mimika sebanyak 181 hektare lahan kakao, 33,4 hektare lahan kopi, 18,43 ton tangkapan ikan dan 80.000 ayam ternak.
Selain bantuan ekonomi, Freeport tercatat telah memberikan total dana pengembangan masyarakat Mimika sebanyak USD1,4 miliar sepanjang kurun waktu 1992-2015. Di mana dari dana tersebut, total yang dikelola LPMAK sebanyak USD660 juta untuk kurun waktu 1996-2015.
Di bidang kesehatan, Freeport telah membangun dan mengoperasikan dua rumah sakit, tiga klinik umum dan dua klinik spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan gratis di Mimika. Sedangkan di bidang pendidikan, telah dibangun dan dikelola empat asrama pendidikan dan 9.500 beasiswa diberikan untuk rakyat Mimika sejak 1996, di antaranya 67 beasiswa keluar negeri.
Penasihat Pemerintah Untuk Urusan Pemerintahan dan Pembangunan Papua, Michael Manufandu mengatakan, kehadiran PT Freeport Indonesia di bumi Papua selama puluhan tahun telah memberikan banyak manfaat positif kepada bangsa dan negara, terutama kepada pemerintah dan rakyat Papua.
Menurut mantan Deputi Menteri Percepatan Daerah Tertinggal ini, Freeport telah berperan besar membangun infrastruktur di Kabupaten Mimika sehingga memberi manfaat bagi banyak orang. Michael mengaku ikut terlibat langsung dalam pembebasan lahan di sekitar Kota Timika pada sekitar 1985 untuk program transmigrasi.
Menurutnya, pada saat PT Freeport Indonesia mulai beroperasi, populasi Mimika masih di bawah 1.000 orang. Saat ini Mimika menjelma menjadi daerah di Papua dengan tingkat migrasi terbesar di Indonesia.
"Freeport Indonesia hingga saat ini masih menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia. Sampai tahun lalu telah 5.860 kelompok usaha dibantu dengan program ekonomi mandiri dan dana bergulir yang dijalankan LPMAK dengan dukungan Freeport," kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
LPMAK adalah lembaga kemitraan Pemda Mimika dengan penyandang dana utama Freeport Indonesia, dan sudah menginjak usia 20 tahun. Menurut data LPMAK, selama ini mereka telah melakukan pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 175 pengusaha di mana 36 persennya adalah perempuan.
Menurut Abraham, mereka juga melakukan pengembangan usaha masyarakat berbasis desa. Hingga saat ini telah membina petani dan peternak masyarakat di Mimika sebanyak 181 hektare lahan kakao, 33,4 hektare lahan kopi, 18,43 ton tangkapan ikan dan 80.000 ayam ternak.
Selain bantuan ekonomi, Freeport tercatat telah memberikan total dana pengembangan masyarakat Mimika sebanyak USD1,4 miliar sepanjang kurun waktu 1992-2015. Di mana dari dana tersebut, total yang dikelola LPMAK sebanyak USD660 juta untuk kurun waktu 1996-2015.
Di bidang kesehatan, Freeport telah membangun dan mengoperasikan dua rumah sakit, tiga klinik umum dan dua klinik spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan gratis di Mimika. Sedangkan di bidang pendidikan, telah dibangun dan dikelola empat asrama pendidikan dan 9.500 beasiswa diberikan untuk rakyat Mimika sejak 1996, di antaranya 67 beasiswa keluar negeri.
Penasihat Pemerintah Untuk Urusan Pemerintahan dan Pembangunan Papua, Michael Manufandu mengatakan, kehadiran PT Freeport Indonesia di bumi Papua selama puluhan tahun telah memberikan banyak manfaat positif kepada bangsa dan negara, terutama kepada pemerintah dan rakyat Papua.
Menurut mantan Deputi Menteri Percepatan Daerah Tertinggal ini, Freeport telah berperan besar membangun infrastruktur di Kabupaten Mimika sehingga memberi manfaat bagi banyak orang. Michael mengaku ikut terlibat langsung dalam pembebasan lahan di sekitar Kota Timika pada sekitar 1985 untuk program transmigrasi.
(izz)