Mandiri Tunas Finance Salurkan Pembiayaan Rp18,63 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil tumbuh positif di tengah ketidakpastian ekonomi dan pertumbuhan automotif yang kurang kondusif. Perusahaan mencatatkan penyaluran pembiayaan pada 2016 sebesar Rp18,63 triliun.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo mengungkapkan, jumlah pembiayaan tersebut lebih tinggi dari total pada 2015 yang sebesar Rp17,14 triliun. "Jadi, pembiayaan MTF masih bisa tumbuh sebesar 8,68% secara year on year," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/3/2017).
(Baca Juga: Laba Bersih MTF Naik 9,1% Jadi Rp335 Miliar)
Menurutnya, hal tersebut merupakan pencapaian yang bagus, mengingat pertumbuhan pembiayaan industri 2016 mencapai 6,67%. Susatyo menuturkan, dari total pembiayaan MTF sepanjang 2016 tersebut, terdiri dari pembiyaan retail Rp14,73 triliun.
Selaijn itu, pembiayaan corporate fleet sebesar Rp2,21 triliun, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) program referral dari nasabah Bank Mandiri sebesar Rp1,64 triliun, dan kredit multiguna sebesar Rp34,89 miliar.
Dia menjelaskan, tantangan pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat membuat MTF tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses kredit. Hal ini terlihat dari posisi rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) yang masih dijaga di level aman.
"Kami juga tetap menjaga NPF di level 1,49% per 31 Desember 2016 dan dengan pencadangan kita juga sangat kuat, level tersebut masih cukup aman," ujar Susatyo.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo mengungkapkan, jumlah pembiayaan tersebut lebih tinggi dari total pada 2015 yang sebesar Rp17,14 triliun. "Jadi, pembiayaan MTF masih bisa tumbuh sebesar 8,68% secara year on year," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/3/2017).
(Baca Juga: Laba Bersih MTF Naik 9,1% Jadi Rp335 Miliar)
Menurutnya, hal tersebut merupakan pencapaian yang bagus, mengingat pertumbuhan pembiayaan industri 2016 mencapai 6,67%. Susatyo menuturkan, dari total pembiayaan MTF sepanjang 2016 tersebut, terdiri dari pembiyaan retail Rp14,73 triliun.
Selaijn itu, pembiayaan corporate fleet sebesar Rp2,21 triliun, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) program referral dari nasabah Bank Mandiri sebesar Rp1,64 triliun, dan kredit multiguna sebesar Rp34,89 miliar.
Dia menjelaskan, tantangan pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat membuat MTF tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses kredit. Hal ini terlihat dari posisi rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) yang masih dijaga di level aman.
"Kami juga tetap menjaga NPF di level 1,49% per 31 Desember 2016 dan dengan pencadangan kita juga sangat kuat, level tersebut masih cukup aman," ujar Susatyo.
(izz)