Pemerintah Diminta Perkuat Industri Mebel
A
A
A
JAKARTA - Pasar mebel dalam negeri sendiri pada Januari 2017 menunjukkan pertumbuhan 2,76%. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor mebel per Januari 2017 meningkat menjadi USD148 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD144 juta.
Melalui Indonesia International Furniture Expo (IFEX), Ketua Umum Himpunan lndustri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengharapkan bisa mendorong peningkatan nilai ekspor mebel di kuartal pertama ini.
"Selain itu, kami juga berharap pemerintah bisa memperkuat dukungan kepada industri mebel dan kerajinan mulai dari kebijakan yang kondusif, pengembangan desain dan promosi ke luar negeri, pembiayaan, dan lain-lain," ujar Soenoto di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Karakteristik mebel Indonesia, kata Soenoto, diminati pasar internasional. Mebel Indonesia memang terkenal dengan karakteristiknya yang unik, keterampilan berkualitas, keanekaragaman budaya, kombinasi bahan ramah lingkungan serta inovasi desain yang unik yang memenuhi standar internasional.
IFEX pun menjadi ajang bagi para produsen lokaI untuk memamerkan produk-produk terbaiknya kepada para buyer luar negeri. "Produk mebel kita terkenal sangat ikonik dan mewah khususnya untuk pasar Eropa, Amerika, dan wilayah Asia dan Afrika di mana masyarakat kelas atas memilih perabotan dari rotan dan kayu untuk rumah mereka," katanya.
Untuk lFEX 2017 ini HIMKI tetap mengusung tema "The Essence of Infinite Innovation" untuk mendorong para produsen tanah air terus berinovasi menghadirkan produk-produk mebel dan kerajinan yang disukai pasar internasional.
Tujuan ekspor utama mebel dan kerajinan indonesia saat ini adalah Amerika Serikat, Jepang, lnggris, Belanda, Jerman, Perancis, Australia, Belgia, Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan.
"Rotan menjadi salah satu bahan baku yang sedang fokus dipromosikan mengingat Indonesia merupakan penghasil 85% rotan dunia, dengan daerah utama penghasil rotan berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua," pungkasnya.
Melalui Indonesia International Furniture Expo (IFEX), Ketua Umum Himpunan lndustri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengharapkan bisa mendorong peningkatan nilai ekspor mebel di kuartal pertama ini.
"Selain itu, kami juga berharap pemerintah bisa memperkuat dukungan kepada industri mebel dan kerajinan mulai dari kebijakan yang kondusif, pengembangan desain dan promosi ke luar negeri, pembiayaan, dan lain-lain," ujar Soenoto di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Karakteristik mebel Indonesia, kata Soenoto, diminati pasar internasional. Mebel Indonesia memang terkenal dengan karakteristiknya yang unik, keterampilan berkualitas, keanekaragaman budaya, kombinasi bahan ramah lingkungan serta inovasi desain yang unik yang memenuhi standar internasional.
IFEX pun menjadi ajang bagi para produsen lokaI untuk memamerkan produk-produk terbaiknya kepada para buyer luar negeri. "Produk mebel kita terkenal sangat ikonik dan mewah khususnya untuk pasar Eropa, Amerika, dan wilayah Asia dan Afrika di mana masyarakat kelas atas memilih perabotan dari rotan dan kayu untuk rumah mereka," katanya.
Untuk lFEX 2017 ini HIMKI tetap mengusung tema "The Essence of Infinite Innovation" untuk mendorong para produsen tanah air terus berinovasi menghadirkan produk-produk mebel dan kerajinan yang disukai pasar internasional.
Tujuan ekspor utama mebel dan kerajinan indonesia saat ini adalah Amerika Serikat, Jepang, lnggris, Belanda, Jerman, Perancis, Australia, Belgia, Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan.
"Rotan menjadi salah satu bahan baku yang sedang fokus dipromosikan mengingat Indonesia merupakan penghasil 85% rotan dunia, dengan daerah utama penghasil rotan berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua," pungkasnya.
(ven)