ADHI Bagikan Dividen Rp94,03 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memutuskan untuk membagikan dividen ke pemegang saham Rp26,40 per saham atau sebesar 30% dari laba bersih di akhir 2016 sebesar Rp313,45 miliar.
Jika dihitung, perseroan secara total membagikan dividen sebesar Rp94,03 miliar untuk tahun buku 2016. "Kami membagikan dividen Rp26,40 per saham 30 persen dari laba bersih," ujar Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Adapun pembagian dividen akan dilakukan 30 hari setelah RUPS digelar sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan pembagian dividen perusahaan terbuka atau emiten. "Akan dibagikan sesuai peraturan OJK," tutur Budi Harto.
Jika menilik laporan kinerja keuangan perseroan sepanjang 2016, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 32,4% bila dibandingkan dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya.
Laba bersih Adhi Karya tercatat sebesar Rp313,45 miliar di 2016, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp463,68 miliar. Laba bersih tersebut tergerus disebabkan tumbuhnya beban pokok pendapatan hingga 18,23% dari Rp8,41 triliun menjadi Rp9,94 triliun.
Hal itu juga diikuti oleh peningkatan jumlah beban usaha menjadi Rp455,97 miliar atau naik 15,29% dari Rp395,49 miliar. Jumlah beban usaha ini terdiri dari kenaikan penjualan hingga menjadi Rp22,07 miliar, serta beban usaha umum dan administrasi menjadi Rp433,9 miliar.
Sementara itu, pendapatan usaha meningkat pada 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Adhi Karya naik 17,82% menjadi Rp11,06 triliun dari sebelumnya Rp9,38 triliun.
Adapun jumlah aset Adhi Karya juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 19,89% menjadi Rp16,76 triliun menjadi Rp20,09 triliun. Untuk jumlah liabilitas sendiri meningkat menjadi Rp14,65 triliun atau naik 26,33% dari tahun 2015 sebesar Rp11,59 triliun
Jika dihitung, perseroan secara total membagikan dividen sebesar Rp94,03 miliar untuk tahun buku 2016. "Kami membagikan dividen Rp26,40 per saham 30 persen dari laba bersih," ujar Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Adapun pembagian dividen akan dilakukan 30 hari setelah RUPS digelar sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan pembagian dividen perusahaan terbuka atau emiten. "Akan dibagikan sesuai peraturan OJK," tutur Budi Harto.
Jika menilik laporan kinerja keuangan perseroan sepanjang 2016, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 32,4% bila dibandingkan dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya.
Laba bersih Adhi Karya tercatat sebesar Rp313,45 miliar di 2016, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp463,68 miliar. Laba bersih tersebut tergerus disebabkan tumbuhnya beban pokok pendapatan hingga 18,23% dari Rp8,41 triliun menjadi Rp9,94 triliun.
Hal itu juga diikuti oleh peningkatan jumlah beban usaha menjadi Rp455,97 miliar atau naik 15,29% dari Rp395,49 miliar. Jumlah beban usaha ini terdiri dari kenaikan penjualan hingga menjadi Rp22,07 miliar, serta beban usaha umum dan administrasi menjadi Rp433,9 miliar.
Sementara itu, pendapatan usaha meningkat pada 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Adhi Karya naik 17,82% menjadi Rp11,06 triliun dari sebelumnya Rp9,38 triliun.
Adapun jumlah aset Adhi Karya juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 19,89% menjadi Rp16,76 triliun menjadi Rp20,09 triliun. Untuk jumlah liabilitas sendiri meningkat menjadi Rp14,65 triliun atau naik 26,33% dari tahun 2015 sebesar Rp11,59 triliun
(ven)