Penguatan Rupiah Diprediksi Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Harapan untuk laju rupiah agar pelemahan dapat lebih terbatas tidak hanya terwujud, namun juga mampu melampaui perkiraan. Tampaknya rupiah memanfaatkan momentum yang ada untuk kembali menguat yang turut didukung oleh berbagai sentimen yang ada.
"Kami harapakan penguatan tersebut dapat terjaga dan berlanjut. Tetap cermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya arah pergerakan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (13/3/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.320/USD dan resisten Rp13.308/USD.
Di akhir pekan kemarin, laju rupiah mampu berbalik positif meski pergerakan USD sedang terapresiasi seiring membaiknya data-data ketenagakerjaan. Namun, apresiasi USD tersebut terimbangi dengan penguatan pada laju EUR setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan ECB rate-nya.
Dari internal, cukup memberikan sentimen positif setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan keyakinannya pada pertumbuhan ekonomi kuartal I/2017 yang dapat mencapai 5% dari periode kuartal I/2016 sebesar 4,92%.
"Selain itu, asumsi potensi penurunan kredit perbankan untuk pacu pertumbuhan yang disampaikan Bank Indonesia jika inflasi dapat terjaga di kisaran 3%-4%," terang Reza.
"Kami harapakan penguatan tersebut dapat terjaga dan berlanjut. Tetap cermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya arah pergerakan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (13/3/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.320/USD dan resisten Rp13.308/USD.
Di akhir pekan kemarin, laju rupiah mampu berbalik positif meski pergerakan USD sedang terapresiasi seiring membaiknya data-data ketenagakerjaan. Namun, apresiasi USD tersebut terimbangi dengan penguatan pada laju EUR setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan ECB rate-nya.
Dari internal, cukup memberikan sentimen positif setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan keyakinannya pada pertumbuhan ekonomi kuartal I/2017 yang dapat mencapai 5% dari periode kuartal I/2016 sebesar 4,92%.
"Selain itu, asumsi potensi penurunan kredit perbankan untuk pacu pertumbuhan yang disampaikan Bank Indonesia jika inflasi dapat terjaga di kisaran 3%-4%," terang Reza.
(izz)