Kadin DKI Dorong Iklim Usaha Kompetitif dan Berkeadilan
A
A
A
JAKARTA - Memasuki usia ke-50, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta terus berperan aktif mendorong iklim usaha yang kompetitif dan berkeadilan. Kadin pun berusaha mengintergarsikan kegiatannya sesuai dengan arah, visi, misi dan program kebijakan pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Eddy Kuntadi dalam jumpa pers Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) IV/2017, Kepengurusan Masa Bakti 2013-2018, Kadin DKI Jakarta, Selasa (21/3/2017).
"Dalam Rapimprov IV ini kita melakukan evaluasi serta membahas target dan program 2017. Bagi Kadin ini adalah tahun emas, di mana kami telah menginjak usia 50 tahun. Momen ini menjadi tonggak bagaimana pengusaha dapat memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan negara, khususnya di Ibu Kota," ujarnya.
Eddy mengatakan, Kadin DKI akan membangun kemitraan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seiring dengan target Jakarta baru yang lebih baik. Apalagi Kadin yang mayoritas anggotanya 90% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membutuhkan dukungan dari pemerintah.
"Para UMKM membutuhkan dukungan pembinaan/pelatihan sumber daya manusia (SDM), bantuan dalam pembiayaan, serta paling penting kesempatan berusaha (pemasaran). Jangan sampai pembangunan di Jakarta dikuasai oleh segelintir pengusaha besar," tegasnya.
Eddy juga meminta Pemprov DKI agar dalam mengeluarkan regulasi dan kebijakan ekonomi melibatkan Kadin. Hal ini terkait dengan perda-perda (peraturan daerah) yang dinilai kurang relevan untuk dapat dibahas dan dikelola bersama.
"Pengusaha memerlukan iklim usaha yang kondusif, kompetitif dan berkeadilan. Sehingga tidak ada yang dirugikan antara yang satu dengan yang lain, atau sebaliknya yang satu diuntungkan, satu lagi dirugikan. Karena bagaimanapun pengusaha merupakan salah satu yang menjalankan roda perekonomian negara," tandasnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Eddy Kuntadi dalam jumpa pers Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) IV/2017, Kepengurusan Masa Bakti 2013-2018, Kadin DKI Jakarta, Selasa (21/3/2017).
"Dalam Rapimprov IV ini kita melakukan evaluasi serta membahas target dan program 2017. Bagi Kadin ini adalah tahun emas, di mana kami telah menginjak usia 50 tahun. Momen ini menjadi tonggak bagaimana pengusaha dapat memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan negara, khususnya di Ibu Kota," ujarnya.
Eddy mengatakan, Kadin DKI akan membangun kemitraan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seiring dengan target Jakarta baru yang lebih baik. Apalagi Kadin yang mayoritas anggotanya 90% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membutuhkan dukungan dari pemerintah.
"Para UMKM membutuhkan dukungan pembinaan/pelatihan sumber daya manusia (SDM), bantuan dalam pembiayaan, serta paling penting kesempatan berusaha (pemasaran). Jangan sampai pembangunan di Jakarta dikuasai oleh segelintir pengusaha besar," tegasnya.
Eddy juga meminta Pemprov DKI agar dalam mengeluarkan regulasi dan kebijakan ekonomi melibatkan Kadin. Hal ini terkait dengan perda-perda (peraturan daerah) yang dinilai kurang relevan untuk dapat dibahas dan dikelola bersama.
"Pengusaha memerlukan iklim usaha yang kondusif, kompetitif dan berkeadilan. Sehingga tidak ada yang dirugikan antara yang satu dengan yang lain, atau sebaliknya yang satu diuntungkan, satu lagi dirugikan. Karena bagaimanapun pengusaha merupakan salah satu yang menjalankan roda perekonomian negara," tandasnya.
(dmd)