Pertamina Sasar ASN Minahasa Migrasi ke Bright Gas 5,5 Kg
A
A
A
MANADO - PT Pertamina memperkuat penjualan bahan bakar gas non-public service obligation (non-PSO) atau gas nonsubsidi. Kali ini, Pertamina bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dan menyasar ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut untuk mulai menggunakan bright gas 5,5 kg.
Sebelumnya, Pertamina sudah menggandeng Pemprov Sulut dan Pemkot Tomohon dalam komitmen penggunaan gas nonsubsidi, yang dimulai dari para ASN.
"Saat ini pemerintah tengah berupaya menyediakan subsidi tepat sasaran. Pertamina dalam sinergi bersama pemerintah, terus mensosialisasi terkait upaya mengurangi beban pemerintah terhadap anggaran subsidi," kata Branch Manager PT Pertamina Wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Gunawan Wibisono di Minahasa, Selasa (21/3/2017).
Salah satunya, kata dia, dengan cara penggunaan bright gas 5,5 kg bagi rumah tangga mampu termasuk di dalamnya ASN. Kabupaten Minahasa merupakan kota kedua setelah Tomohon di Sulawesi Utara yang pemerintahnya melalui ASN telah menyatakan komitmen penggunaan gas nonsubsidi.
Bupati Minahasa, Jantje Sajouw dalam sambutannya mengimbau kepada jajaran ASN di kabupaten Minahasa untuk menunjang program pemerintah dalam penggunaan subsidi yang tepat sasaran.
"Kita tau elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Karena itu para ASN diharapkan mulai menggunakan bright gas 5,5 kg ataupun ukuran 12 kg," kata Sajouw.
Dia juga menuturkan bahwa bright gas 5,5 kg lebih praktisi sehingga lebih banyak diminati karena lebih ringan dibanding 12 kg. Maka, sasaran pemerintah agar subsidi dinikmati masyarakat bisa tercapai.
Pihaknya berharap, penjualan bright gas ini semakin diterima masyarakat, tidak hanya konsumen rumah tangga tetapi juga pelaku usaha. Di Sulawesi Utara, penggunaan bright gas 5,5 kg diluncurkan pada November 2016.
Pertumbuhan penjualannya meningkat, di mana data Pertamina pada Januari dan Februari 2017, penjualan bright gas berwarna merah jambu ini meningkat 7%-10%. Angka ini tertinggi dibanding penjualan di enam provinsi yang ada di pulau Sulawesi yang masuk dalam wilayah Marketing Operation Region (MOR) VIII Sulawesi.
Sebelumnya, Pertamina sudah menggandeng Pemprov Sulut dan Pemkot Tomohon dalam komitmen penggunaan gas nonsubsidi, yang dimulai dari para ASN.
"Saat ini pemerintah tengah berupaya menyediakan subsidi tepat sasaran. Pertamina dalam sinergi bersama pemerintah, terus mensosialisasi terkait upaya mengurangi beban pemerintah terhadap anggaran subsidi," kata Branch Manager PT Pertamina Wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Gunawan Wibisono di Minahasa, Selasa (21/3/2017).
Salah satunya, kata dia, dengan cara penggunaan bright gas 5,5 kg bagi rumah tangga mampu termasuk di dalamnya ASN. Kabupaten Minahasa merupakan kota kedua setelah Tomohon di Sulawesi Utara yang pemerintahnya melalui ASN telah menyatakan komitmen penggunaan gas nonsubsidi.
Bupati Minahasa, Jantje Sajouw dalam sambutannya mengimbau kepada jajaran ASN di kabupaten Minahasa untuk menunjang program pemerintah dalam penggunaan subsidi yang tepat sasaran.
"Kita tau elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Karena itu para ASN diharapkan mulai menggunakan bright gas 5,5 kg ataupun ukuran 12 kg," kata Sajouw.
Dia juga menuturkan bahwa bright gas 5,5 kg lebih praktisi sehingga lebih banyak diminati karena lebih ringan dibanding 12 kg. Maka, sasaran pemerintah agar subsidi dinikmati masyarakat bisa tercapai.
Pihaknya berharap, penjualan bright gas ini semakin diterima masyarakat, tidak hanya konsumen rumah tangga tetapi juga pelaku usaha. Di Sulawesi Utara, penggunaan bright gas 5,5 kg diluncurkan pada November 2016.
Pertumbuhan penjualannya meningkat, di mana data Pertamina pada Januari dan Februari 2017, penjualan bright gas berwarna merah jambu ini meningkat 7%-10%. Angka ini tertinggi dibanding penjualan di enam provinsi yang ada di pulau Sulawesi yang masuk dalam wilayah Marketing Operation Region (MOR) VIII Sulawesi.
(izz)