SMF Terbitkan Surat Utang Rp3,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) pada tahun ini berencana menerbitkan surat utang senilai Rp3,5 triliun. Dari angka tersebut, sekitar Rp1,67 triliun sudah diterbitkan pada awal Maret 2017 lalu.
Direktur SMF Heliantopo mengatakan, penerbitan surat utang tersebut guna mendorong target pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp5,7 triliun.
"Dari Rp3,5 triliun, kami sudah terbitkan Rp1,67 triliun. Sekarang kami sedang ajukan lagi ke OJK untuk sisanya," katanya usai acara Sosialisasi dan Edukasi instrumen Efek Berangun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) kepada pelaku jasa keuangan di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Menurut dia, sisanya sekitar Rp1,83 triliun rencananya akan dikeluarkan pada bulan Juni 2017. Namun demikian, Perseroan harus terlebih dahulu melihat kondisi market saat ini. "Kan kami harus lihat kondisi pasar, penyaluran pinjaman berapa dan bagaimana kebutuhannya," papar dia.
Sementara itu, sesuai rencana yang telah disampaikan pada tahun sebelumnya, pada tahun ini, SMF akan mulai melaksanakan proyek percontohan pengembangan KPR SMF dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance.
KPR SMF merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui multifinance.
KPR SMF menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil. Diharapkan, KPR SMF ini dapat memenuhi kebutuhan pasar pembiayaan primer perumahan akan produk KPR yang dapat memberikan kepastian aturan debiturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, Perseroan pada tahun ini juga akan memperbanyak penyaluran pembiayaan untuk perumahan ke beberapa BPD dan mendorong sekuritisasi. Saat ini perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke 13 bank BPD.
Harapannya di tahun ini sebanyak 26 BPD mendapat penyaluran pembiayaan dari SMF, sesuai strategi 2017 adapun nilainya kurang lebih Rp5,4 triliun.
Direktur SMF Heliantopo mengatakan, penerbitan surat utang tersebut guna mendorong target pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp5,7 triliun.
"Dari Rp3,5 triliun, kami sudah terbitkan Rp1,67 triliun. Sekarang kami sedang ajukan lagi ke OJK untuk sisanya," katanya usai acara Sosialisasi dan Edukasi instrumen Efek Berangun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) kepada pelaku jasa keuangan di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Menurut dia, sisanya sekitar Rp1,83 triliun rencananya akan dikeluarkan pada bulan Juni 2017. Namun demikian, Perseroan harus terlebih dahulu melihat kondisi market saat ini. "Kan kami harus lihat kondisi pasar, penyaluran pinjaman berapa dan bagaimana kebutuhannya," papar dia.
Sementara itu, sesuai rencana yang telah disampaikan pada tahun sebelumnya, pada tahun ini, SMF akan mulai melaksanakan proyek percontohan pengembangan KPR SMF dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance.
KPR SMF merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui multifinance.
KPR SMF menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil. Diharapkan, KPR SMF ini dapat memenuhi kebutuhan pasar pembiayaan primer perumahan akan produk KPR yang dapat memberikan kepastian aturan debiturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, Perseroan pada tahun ini juga akan memperbanyak penyaluran pembiayaan untuk perumahan ke beberapa BPD dan mendorong sekuritisasi. Saat ini perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke 13 bank BPD.
Harapannya di tahun ini sebanyak 26 BPD mendapat penyaluran pembiayaan dari SMF, sesuai strategi 2017 adapun nilainya kurang lebih Rp5,4 triliun.
(ven)