Standard Chartered Dorong Literasi Keuangan di Kalangan Remaja
A
A
A
JAKARTA - Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan program GOAL, sebuah inisiatif global untuk memberikan pengetahuan keuangan kepada keluarga kurang mampu. Program ini akan memberikan pembekalan dan pelatihan tentang literasi keuangan hingga keterampilan hidup, kesehatan, dan motivasi melalui kegiatan olahraga.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, program GOAL ini merupakan bukti komitmen terhadap Indonesia, yaitu dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Melalui program yang telah dijalankan selama enam tahun ini, mereka berkomitmen untuk memberikan pengetahuan dan keahlian.
"Khususnya bagi remaja putri sehingga mereka mampu menentukan masa depan. Ketika mereka diberikan pengetahuan dan keahlian yang benar untuk menentukan masa depan mereka. Kami percaya, hal ini akan memiliki dampak yang luar biasa dalam mendorong perekonomian negara," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Dalam modul baru tersebut, pembekalan akan diberikan kepada para remaja putri yang berusia 12-18 tahun. Tahun ini ada 1.500 remaja putri Indonesia dari 10 sekolah dan dua Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara sebagai peserta, dengan dukungan lebih dari 30 karyawan bank yang akan turut serta sebagai tim pelatih (trainer) dan sukarelawan.
Pada 2013, secara global Standard Chartered membuat komitmen Clinton Global Initiative (CGI) terkait program pemberdayaan 600.000 orang perempuan melalui program GOAL hingga akhir 2020. Hingga akhir 2016, secara global Standard Chartered telah mencapai hampir 50 persen dari komitmen CGI tersebut termasuk 285,000 orang remaja perempuan.
Country Champion Patron untuk Youth Empowerment Standard Chartered Bank Indonesia Waluyo Suryantoro menambahkan, melalui program GOAL, pihaknya membantu pemerintah dalam memberikan pendidikan dan pelatihan tambahan, khususnya dalam hal pendidikan keuangan, sehingga bermanfaat bagi remaja putri di kemudian hari.
Adapun dalam kurikulum yang baru ini terdiri dari empat modul yaitu cerdas dalam mengelola keuangan (pendidikan finansial), jadilah diri sendiri (pelatihan berkomunikasi), pentingnya kesehatan (pemberian pengetahuan mengenai kesehatan dan higenitas), dan kepercayaan diri (peningkatan rasa percaya diri dan keterampilan hidup lainnya).
"Sejak dilaksanakan 2011 hingga 2016, program ini telah menjangkau 1.500 remaja di beberapa kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan, dan Denpasar," pungkas dia.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, program GOAL ini merupakan bukti komitmen terhadap Indonesia, yaitu dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Melalui program yang telah dijalankan selama enam tahun ini, mereka berkomitmen untuk memberikan pengetahuan dan keahlian.
"Khususnya bagi remaja putri sehingga mereka mampu menentukan masa depan. Ketika mereka diberikan pengetahuan dan keahlian yang benar untuk menentukan masa depan mereka. Kami percaya, hal ini akan memiliki dampak yang luar biasa dalam mendorong perekonomian negara," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Dalam modul baru tersebut, pembekalan akan diberikan kepada para remaja putri yang berusia 12-18 tahun. Tahun ini ada 1.500 remaja putri Indonesia dari 10 sekolah dan dua Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara sebagai peserta, dengan dukungan lebih dari 30 karyawan bank yang akan turut serta sebagai tim pelatih (trainer) dan sukarelawan.
Pada 2013, secara global Standard Chartered membuat komitmen Clinton Global Initiative (CGI) terkait program pemberdayaan 600.000 orang perempuan melalui program GOAL hingga akhir 2020. Hingga akhir 2016, secara global Standard Chartered telah mencapai hampir 50 persen dari komitmen CGI tersebut termasuk 285,000 orang remaja perempuan.
Country Champion Patron untuk Youth Empowerment Standard Chartered Bank Indonesia Waluyo Suryantoro menambahkan, melalui program GOAL, pihaknya membantu pemerintah dalam memberikan pendidikan dan pelatihan tambahan, khususnya dalam hal pendidikan keuangan, sehingga bermanfaat bagi remaja putri di kemudian hari.
Adapun dalam kurikulum yang baru ini terdiri dari empat modul yaitu cerdas dalam mengelola keuangan (pendidikan finansial), jadilah diri sendiri (pelatihan berkomunikasi), pentingnya kesehatan (pemberian pengetahuan mengenai kesehatan dan higenitas), dan kepercayaan diri (peningkatan rasa percaya diri dan keterampilan hidup lainnya).
"Sejak dilaksanakan 2011 hingga 2016, program ini telah menjangkau 1.500 remaja di beberapa kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan, dan Denpasar," pungkas dia.
(akr)