OJK Luncurkan Program Aksi Pangan Dorong Kedaulatan Pangan

Sabtu, 25 Maret 2017 - 04:40 WIB
OJK Luncurkan Program...
OJK Luncurkan Program Aksi Pangan Dorong Kedaulatan Pangan
A A A
LIMA PULUH KOTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Program AKSI Pangan (Akselerasi, Sinergi dan Inklusi Keuangan di bidang pangan) yang mendorong penyaluran kredit dan asuransi pertanian-peternakan. Kebijakan ini upaya mengakselerasi inklusi keuangan untuk mendukung program Nawa Cita dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan program AKSI Pangan bagian dari tindak lanjut Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat yang diluncurkan Presiden Jokowi di Brebes, Jawa Tengah, pada April 2016.

“AKSI Pangan ini merupakan upaya nyata OJK bersama Kementerian terkait serta pelaku industri jasa keuangan untuk meningkatkan pembiayaan sektor pangan khususnya pada sebelas komoditas utama pangan. Diharapkan dapat menjawab masalah terbatasnya akses pembiayaan di sektor ketahanan pangan yakni pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan," kata Muliaman di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Jumat (24/3/2017).

OJK mengharapkan Program AKSI Pangan yang diluncurkan menjadi gerakan nasional dalam mengimplementasikan skema pembiayaan secara rantai nilai (value chain financing) yang diharapkan menjadi momentum percepatan akses keuangan di sektor pangan.

Melalui AKSI Pangan 2017 ini, 19 bank mitra menargetkan peningkatan penyaluran kredit pada sektor tani, buruh dan hutan sebesar 14,12% menjadi Rp260 triliun. Asuransi usaha tani, premi dan luas lahan terlindungi akan meningkat 64,88% menjadi Rp180 miliar dan 1 juta hektare.

Asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi akan meningkat 238,42% menjadi Rp27 miliar dan 120.000 ekor sapi. “Sedangkan penjaminan kredit sektor pertanian meningkat 6,42% menjadi Rp8,8 triliun. Penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44% menjadi Rp9,9 triliun,” ujarnya.

Kabupaten Lima Puluh Kota ditunjuk sebagai lokasi peluncuran AKSI Pangan OJK, karena kabupaten ini menjadi salah satu daerah yang berhasil menerapkan pembiayaan rantai nilai di sektor pangan, juga menjadi sentra peternakan sapi “simental”, salah satu daerah penghasil kakao terbesar, serta petani di wilayah ini pernah mendapat penghargaan nasional di bidang ketahanan pangan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6031 seconds (0.1#10.140)