Rupiah Bergerak Terbatas Karena Dolar Kembali ke Level 100

Kamis, 30 Maret 2017 - 10:33 WIB
Rupiah Bergerak Terbatas Karena Dolar Kembali ke Level 100
Rupiah Bergerak Terbatas Karena Dolar Kembali ke Level 100
A A A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Kamis (30/3/2017) terpantau melemah. Rupiah di pasar spot Bloomberg dibuka terpantau turun 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp13.317 per USD.

Sebelumnya, penutupan perdagangan kemarin, mata uang NKRI berbalik menguat, dengan naik 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.314 per USD. Rupiah pun pada Rabu lalu, diperdagangkan di Rp13.308-Rp13.335 per USD.

Melemahnya rupiah juga terlihat di indeks Yahoo Finance, dimana rupiah melemah 13 poin atau 0,10% ke level Rp13.313 per USD. Rabu kemarin, rupiah berhasil bangkit ke zona positif dengan bertambah 7 poin atau 0,05% ke posisi Rp13.302 per USD. Kemarin, rupiah bergerak di level Rp13.293-Rp13.332 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada Kamis ini turun 4 poin menjadi Rp13.306 per USD, setelah kemarin ditutup berada di level Rp13.302 per USD.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Kamis ini ditetapkan Rp13.316 per USD, terapresiasi 7 poin dari posisi Rabu lalu di Rp13.323 per USD.

Rupiah hari ini gagal melanjutkan penguatan saat penutupan kemarin, karena indeks dolar kembali ke level 100. Melansir dari Reuters, Kamis (30/3), indeks USD kembali berlari terhadap sekeranjang mata uang utama, didukung oleh melemahnya euro dan poundsterling, setelah Inggris Raya resmi keluar dari Uni Eropa alias Brexit.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap sekelompok utama naik ke level 100,130 pada malam lalu, tertinggi sejak 21 Maret 2017. Dan pada pagi di perdagangan Asia, dibuka stabil di level 100,020 DXY.

Alhasil, USD naik 0,1% terhadap yen Jepang menjadi 111,195, setelah sempat melemah pada Senin di level 110,110. Euro lebih rendah terhadap dolar menjadi USD1,0760 EUR, dimana pada Senin berada di USD1,0906 EUR. Dan poundsterling berada di level USD1,2377 GBP.

Kenaikan dolar mengambil untung dari Brexit, dimana Bank Sentral Eropa berada diambang kebimbangan pasca penandatanganan Brexit, dan mereka sedang menimbang apakah akan mengakhiri kebijakan super mudah atau menaikkan suku bunga.

"Bank Sentral Eropa sedang mencari jalan keluar imbas Brexit, untuk menjaga agar euro tidak menurun. Mereka mencari jalan dari kebihakan yang mudah selama ini dan membahas kemungkinan menaikkan suku bunga," ujar Junichi Ishikawa, analis mata uang di IG Securities di Tokyo, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, dolar AS juga didorong oleh isyarat dari Presiden Fed Chicago Charles Evans yang mengatakan pejabat Federal Reserve setuju mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0466 seconds (0.1#10.140)