Harga Minyak Merosot Imbas Melebihnya Persediaan Minyak AS

SINGAPURA - Harga minyak kembali merosot pada perdagangan Kamis (30/3/2017), mengakhiri peningkatan selama dua hari setelah catatan persediaan minyak mentah AS masih melimpah. Kondisi ini menghapus keraguan terkait persoalan gangguan pasokan di Libya.

Melansir dari Reuters, Kamis ini, harga minyak mentah berjangka Brent International turun 11 sen menjadi USD52,31 per barel pada pukul 01:51 GMT. Dan minyak mentah berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) turun 4 sen menjadi USD49,47 per barel.

Para pedagang mengatakan persediaan minyak mentah AS masih melimpah, sehingga melemahkan harga si emas hitam. Data Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah USOILC naik 867.000 barel dalam pekan yang berakhir Maret ini.

Kondisi ini memberi pertanyaan bagi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), apakaha inisiatif pemangkasan produksi minyak akan diperpanjang dan bagaimana dengan tingkat kesolidan OPEC dan non-OPEC dalam melaksanakan kebijakan itu.

OPEC bersama dengan produsen lain seperti Rusia, sudah sepakat memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari hingga pertengahan tahun ini. Namun tingkat kesolidan OPEC dan non-OPEC sulit terlaksana. Tingkat kepatuhan tersebut hanya mencapai 95%.

Dalam sebuah laporan penelitian Eurasia Group mengatakan, sulit bagi Rusia untuk mengurangi kesepakatan pemangkasan produksi hingga 300.000 barel per hari. “Komitmen Rusia untuk memotong hingga 300.000 bph masih dipertanyakan,” kata Eurasia Group.

Alhasil, pasar minyak masih tetap membengkak. OPEC pun berkeinginan agar pemangkasan produksi diperluas hingga akhir tahun 2017 ini.