Trump Berpotensi Mengangkat Pasar Berkembang

Jum'at, 31 Maret 2017 - 06:02 WIB
Trump Berpotensi Mengangkat...
Trump Berpotensi Mengangkat Pasar Berkembang
A A A
JAKARTA - Gelombang penghindaran risiko menerjang pasar finansial di hari Senin. Saham global menghadapi tekanan jual besar-besaran setelah kegagalan reformasi kesehatan oleh Donald Trump memicu kekhawatiran terkait kemampuan Trump untuk merealisasikan pemangkasan pajak dan belanja fiskal.

Saham Asia sebagian besar menurun karena meningkatnya kegelisahan terkait Trump. Penurunan selera risiko membuat Indeks Harga Saham Gabungan melemah pada sesi trading Senin. Walau ada kekhawatiran investor mungkin akan meningkat terkait gagalnya kebijakan pro-pertumbuhan Donald Trump dalam memenuhi ekspektasi pasar, namun pasar berkembang seperti Indonesia dapat menikmati keuntungan dari kegagalan Trump di jangka panjang.

"Perlu diperhatikan bahwa kekhawatiran yang semakin besar tentang kebijakan ekonomi Trump telah memperlemah USD sehingga mata uang pasar berkembang menguat dan masalah arus keluar modal pun berkurang. Trump telah mengalami rintangan sejak tahap awal pemerintahannya dalam menegakkan kebijakannya, sehingga ancaman proteksionisme mungkin berkurang sehingga tekanan pada pasar berkembang pun menurun," kata Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM dalam riset yang diterima SINDOnews, Kamis, Kamis (30/3/2017).

Sementara itu, USD kembali mengalami tekanan jual pada hari Senin karena semakin besarnya keraguan tentang kemampuan Trump untuk melaksanakan pemangkasan pajak dan belanja fiskal untuk mendongkrak ekonomi AS.

Menurut dia, kegagalan UU kesehatan pekan lalu telah menimbulkan pertanyaan tentang keberlangsungan Trump trade.

Para penjual memanfaatkan ketidakpastian ini untuk menyerang USD. Walaupun USD tetap terbantu di jangka panjang karena meningkatnya keyakinan terhadap ekonomi AS, peningkatan ketidakpastian tentang kebijakan ekonomi Donald Trump membuat situasi bearish tetap berkuasa di jangka pendek.

USD berpotensi semakin melemah karena efek sikap berhati-hati The Fed mungkin akan membatasi peningkatan. "Dari sudut pandang teknikal, indeks dolar tetap tertekan pada grafik harian. Apabila terjadi breakdown di bawah 99.50 maka akan terbuka jalan menuju 99.00," papar dia.

GBP menguat pada sesi perdagangan hari Senin, namun pergerakan ini disebabkan oleh USD yang melemah, bukan perubahan sentimen terhadap GBP yang posisinya begitu rentan. Meskipun GBP menguat pada triwulan ini, ketidakpastian Brexit dapat memastikan bahwa GBP akan terus melemah di jangka panjang.

Bearish siaga untuk memanfaatkan pantulan teknikal untuk menyerang dan membuat harga semakin melemah. Rilis IHK dan laporan penjualan ritel belum lama ini agak meningkatkan sentimen terhadap GBP, tapi investor sebaiknya tidak salah menduga bahwa bias bearish terhadap mata uang ini telah berubah.

GBP berpotensi semakin melemah dengan situasi Brexit pekan ini, sehingga pantulan teknikal saat ini untuk GBP-USD dapat terhenti seketika.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5418 seconds (0.1#10.140)