Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun Lagi

Jum'at, 31 Maret 2017 - 15:03 WIB
Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun Lagi
Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun Lagi
A A A
JAKARTA - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar USD321,0 miliar (34,4% terhadap PDB) pada akhir triwulan IV/2016, turun USD23,8 miliar dari posisi net kewajiban pada akhir triwulan III/2016 yang sebesar USD344,7 miliar (38,1% terhadap PDB).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, penurunan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh penurunan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui penurunan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

"Posisi AFLN Indonesia pada akhir triwulan IV/2016 turun 6,8% (qtq) atau sebesar USD21,7 menjadi USD296,5 miliar," katanya di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan AFLN pada investasi langsung dan investasi lainnya. Penurunan investasi langsung aset antara lain dipengaruhi divestasi aset terkait round-tripping investasi langsung.

Sementara, penurunan aset pada investasi lainnya terkait dengan penarikan simpanan sektor swasta domestik pada bank di luar negeri. Penurunan posisi AFLN lebih lanjut sedikit tertahan oleh posisi cadangan devisa yang mencatat peningkatan dibanding triwulan sebelumnya.

Sementara itu, posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan IV/2016 juga turun 6,9% (qtq) atau sebesar USD45,4 miliar menjadi USD617,5 miliar. Penurunan ini didorong penurunan KFLN pada investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.

Penurunan posisi KFLN tersebut terutama disebabkan oleh penurunan nilai instrumen investasi berdenominasi rupiah sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan nilai tukar USD terhadap rupiah dan mata uang lainnya pada triwulan laporan.

BI memandang perkembangan PII Indonesia sampai triwulan IV/2016 masih cukup sehat. Namun, BI terus mewaspadai risiko net kewajiban PII terhadap perekonomian.

"Ke depan, Bank Indonesia berkeyakinan kinerja PII Indonesia akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5847 seconds (0.1#10.140)