Inflasi Zona Euro Maret Diperkirakan Melambat

BRUSSELS - Inflasi zona euro menurut perkiraan resmi bakal melambat secara dramatis di bulan Maret. Eurostat mengatakan estimasi awal menunjukkan inflasi akan melambat pada level 1,5% dari 2,0% pada Februari lalu.

Seperti dilansir BBC, Jumat (31/3/2017) Bank Sentral Eropa sendiri menargetkan inflasi tidak berbeda jauh, tapi masih di bawah level 2%. Dengan inflasi yang mendekati target, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi telah berada di bawah tekanan dalam upaya merangsang ekonomi zona euro.

Namun laporan terbaru diyakini dapat mengurangi tekanan. Berdasarkan Eurostat, penurunan inflasi adalah sebagian besar karena penurunan harga minyak mentah dunia, tetapi lonjakan harga makanan tidak berkontribusi besar terhadap inflasi.

"Maret, inflasi zona euro akan mengalami perlambatan tajam yang sebagian besar didorong oleh beberapa faktor sementara, untuk balik kembali pada bulan April. Meski begitu gambaran besarnya adalah bahwa inflasi saat ini tengah dalam tren penurunan," ucap ekonom zona euro dari Capital Economics Jack Allen.

Dia menambahkan ada sinyal bahwa penurunan pengangguran bakal meletakkan banyak tekanan kepada upah dan harga. Pengamat menilai ECB telah berusaha meningkatkan ekonomi zona euro dengan suku bunga negatif dan program membeli obligasi. Ekonom mengatakan, mengurangi tekanan inflasi akan memungkinkan ECB untuk menjaga stimulus tersebut.

"ECB mungkin mempertahankan pandangannya bahwa pemulihan ekonomi tidak menempatkan inflasi berada di level menenangah. Jadi kami berharap akan tetap menjaga aktivitas pembelian dan bahkan hingga meninggalkan suku bunga," terang Allen.