Harga Energi Meroket, Inflasi Zona Euro Capai Rekor Tertinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Data dari badan statistik Uni Eropa - Eurostat - yang dirilis Jumat (1/4) menunjukkan, inflasi di 19 negara yang menggunakan mata uang euro pada bulan Maret naik 7,5% secara tahunan. Melonjaknya biaya energi menjadi faktor utama yang mendorong inflasi tinggi.
Mengutip RT.com, Sabtu (2/4/2022), ini adalah bulan kelima berturut-turut inflasi di Zona Euro mencapai rekor, membawanya ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997. Angka terakhir memecahkan rekor tertinggi 5,9% pada bulan Februari.
Harga konsumen telah melonjak di seluruh dunia akhir-akhir ini. Saat ini semakin sulit bagi orang untuk membeli hampir semuanya, mulai dari bahan makanan hingga membayar tagihan listriknya.
Data menunjukkan biaya makanan, alkohol, dan tembakau di seluruh Zona Euro naik 5% pada bulan Maret, dibandingkan dengan 4,2% pada bulan sebelumnya, sementara harga barang-barang seperti pakaian, peralatan, mobil, komputer, dan buku naik 3,4%, naik dari 3,1%. Harga layanan juga naik 2,7%, dibandingkan dengan 2,5% sebelumnya.
Beberapa ekonom mengkhawatirkan blok perdagangan itu bisa memasuki resesi pada 2022, setelah harga energi meroket 44,7% bulan lalu, naik dari 32% pada Februari.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan pada minggu ini bahwa ada tiga faktor utama yang bisa mendorong inflasi lebih tinggi ke depan. Lagarde menjabarkan, harga energi diperkirakan akan tetap lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama, meningkatnya harga bahan makanan, dan kemacetan manufaktur global yang kemungkinan akan bertahan di sektor-sektor tertentu.
Mengutip RT.com, Sabtu (2/4/2022), ini adalah bulan kelima berturut-turut inflasi di Zona Euro mencapai rekor, membawanya ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997. Angka terakhir memecahkan rekor tertinggi 5,9% pada bulan Februari.
Harga konsumen telah melonjak di seluruh dunia akhir-akhir ini. Saat ini semakin sulit bagi orang untuk membeli hampir semuanya, mulai dari bahan makanan hingga membayar tagihan listriknya.
Data menunjukkan biaya makanan, alkohol, dan tembakau di seluruh Zona Euro naik 5% pada bulan Maret, dibandingkan dengan 4,2% pada bulan sebelumnya, sementara harga barang-barang seperti pakaian, peralatan, mobil, komputer, dan buku naik 3,4%, naik dari 3,1%. Harga layanan juga naik 2,7%, dibandingkan dengan 2,5% sebelumnya.
Beberapa ekonom mengkhawatirkan blok perdagangan itu bisa memasuki resesi pada 2022, setelah harga energi meroket 44,7% bulan lalu, naik dari 32% pada Februari.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan pada minggu ini bahwa ada tiga faktor utama yang bisa mendorong inflasi lebih tinggi ke depan. Lagarde menjabarkan, harga energi diperkirakan akan tetap lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama, meningkatnya harga bahan makanan, dan kemacetan manufaktur global yang kemungkinan akan bertahan di sektor-sektor tertentu.
(fai)