Turis Asal China Dominasi Kunjungan Wisatawan ke RI
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, setidaknya sebesar 21,31% kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia, berasal dari China dari total kunjungan yang sebesar 957.580 ribu kunjungan wisman. Angka ini kemudian disusul oleh wisman yang berasal dari Australia, Malaysia, Singapura dan Jepang.
"Turis yang datang pada bulan Februari 2017 masih didominasi oleh turis Tiongkok. Kemudian disusul oleh turis asal Australia sebesar 10,6%, Malaysia sebanyak 10,48%, Singapura 9,76% dan Jepang 4,29%," ujar kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/4/2017).
Kenaikan kunjungan wisman selama periode Januari-Februari (yoy), ternyata langsung berpengaruh pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Indonesia. Tercatat pada Februari 2017 angka TPK Indonesia, naik dibanding Februari 2016, mencapai rata-rata 52,57 atau naik 0,42 poin.
"TPK tertinggi ini ternyata tercatat di Provinsi Papua yang sebesar 62%, kemudian peringkat kedua, DKI Jakarta 61,83%, dan Bali 60,82%. Sedangkan TPK terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 35,90%," lanjutnya.
Untuk kenaikan TPK hotel berbintang pada Februari 2017 dibanding Februari 2016 terjadi di sebagian besar provinsi, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Selatan, yaitu sebesar 17,2 poin, kemudian Sulawesi Tengah 16,3 poin dan Papua 13,85 poin, sedangkan kenaikan terendah tercatat di Bali, yaitu sebesar 1,21 poin.
Sementara itu, TPK hotel berbintang yang mengalami penurunan terjadi di beberapa provinsi, dengan penurunan paling hesar terjadi di Provinsi Riau sebesar 18,66 poin, dan penurunan paling kecil terjadi di Provinsi Jawa Tengah 0,13 poin.
"Turis yang datang pada bulan Februari 2017 masih didominasi oleh turis Tiongkok. Kemudian disusul oleh turis asal Australia sebesar 10,6%, Malaysia sebanyak 10,48%, Singapura 9,76% dan Jepang 4,29%," ujar kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/4/2017).
Kenaikan kunjungan wisman selama periode Januari-Februari (yoy), ternyata langsung berpengaruh pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Indonesia. Tercatat pada Februari 2017 angka TPK Indonesia, naik dibanding Februari 2016, mencapai rata-rata 52,57 atau naik 0,42 poin.
"TPK tertinggi ini ternyata tercatat di Provinsi Papua yang sebesar 62%, kemudian peringkat kedua, DKI Jakarta 61,83%, dan Bali 60,82%. Sedangkan TPK terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 35,90%," lanjutnya.
Untuk kenaikan TPK hotel berbintang pada Februari 2017 dibanding Februari 2016 terjadi di sebagian besar provinsi, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Selatan, yaitu sebesar 17,2 poin, kemudian Sulawesi Tengah 16,3 poin dan Papua 13,85 poin, sedangkan kenaikan terendah tercatat di Bali, yaitu sebesar 1,21 poin.
Sementara itu, TPK hotel berbintang yang mengalami penurunan terjadi di beberapa provinsi, dengan penurunan paling hesar terjadi di Provinsi Riau sebesar 18,66 poin, dan penurunan paling kecil terjadi di Provinsi Jawa Tengah 0,13 poin.
(akr)