Masih Ada 3.000 KW Cadangan Listrik di Karimunjawa
A
A
A
KARIMUNJAWA - PT PLN (Perseo) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung pengembangan sektor pariwisata Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. PLN mencatat ketersediaan cadangan listrik di Karimunjawa hingga 3.000 kilowatt (kW).
Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Hardian Sakti Laksana mengatakan, upaya ini merupakan bagian dari komitmen PLN mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Karimunjawa melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan.
"Terbukti dengan meningkatnya jumlah wisatawan sepanjang tahun 2016 yang mencapai 26% dibanding tahun sebelumnya," ujarnya di sela-sela kunjungan ke PLTD Legon Bajak, Selasa (4/4/2017).
Dia menerangkan, pasca diserahterimakan pengoperasian sistem kelistrikan di Karimunjawa dari Pemerintah Kabupaten Jepara kepada PLN pada tahun 2016, mengalami pertumbuhan penjualan tenaga listrik di daerah ini. Kenaikan mencapai 9% bahkan pertumbuhan tersebut melebihi rata-rata kelistrikan nasional sebesar 6,5%.
"Kenaikan tersebut disebabkan oleh turunnya harga listrik. Sebelumnya masyarakat harus membayar sebesar Rp2.500 per kWh," katanya.
PLN, lanjut dia, kini memberikan harga jual listrik di Kepulauan Karimunjawa sebesar Rp1.467 per kWh untuk tarif rumah tangga non subsidi dan bisnis. Harga tersebut lebih rendah dari standar biaya pokok produksi (BPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2.332 per kWh.
Dia menerangkan, di Karimunjawa masih tersedia cadangan listrik kurang lebih 3.000 kW atau setara dengan tambahan 10 hotel besar. Angka tersebut memiliki daya mampu 2×2.200 kW dengan beban puncak sebesar 612 kW.
Tercatat hingga Maret 2017, jumlah pelanggan tercatat 2.028. Dengan rincian 1.855 merupakan pelanggan rumah tangga dan 86 pelanggan bisnis.
Adapun, total daya tersambung sebesar 3.279 kVA dengan panjang jaringan listrik mencapai 45 kms, ditopang oleh dua penyulang yang membentang dari PLTD di Desa Kemujan sampai Desa Karimunjawa.
Pihaknya juga membuka kantor pelayanan di Karimunjawa dengan didukung oleh tim pelayanan teknik yang bertugas selama 24 jam. "Ketersediaan kapasitas daya listrik ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di kepulauan Karimunjawa," katanya.
Manager PLN Area Kudus, Didi Rahmad menambahkan, lokasi yang terpisah-pisah memicu penyalaan listrik berkala. "Dulu listrik menyala mulai pukul 18.00-24.00, sekarang sudah menyala 24 jam," katanya.
Menurutnya, ketersediaan daya listrik ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di Kepulauan Karimunjawa. Wilayah yang memiliki 27 pulau dengan lima pulau yang telah berpenghuni merupakan salah satu lokasi wisata unggulan di provinsi Jawa Tengah.
Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Hardian Sakti Laksana mengatakan, upaya ini merupakan bagian dari komitmen PLN mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Karimunjawa melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan.
"Terbukti dengan meningkatnya jumlah wisatawan sepanjang tahun 2016 yang mencapai 26% dibanding tahun sebelumnya," ujarnya di sela-sela kunjungan ke PLTD Legon Bajak, Selasa (4/4/2017).
Dia menerangkan, pasca diserahterimakan pengoperasian sistem kelistrikan di Karimunjawa dari Pemerintah Kabupaten Jepara kepada PLN pada tahun 2016, mengalami pertumbuhan penjualan tenaga listrik di daerah ini. Kenaikan mencapai 9% bahkan pertumbuhan tersebut melebihi rata-rata kelistrikan nasional sebesar 6,5%.
"Kenaikan tersebut disebabkan oleh turunnya harga listrik. Sebelumnya masyarakat harus membayar sebesar Rp2.500 per kWh," katanya.
PLN, lanjut dia, kini memberikan harga jual listrik di Kepulauan Karimunjawa sebesar Rp1.467 per kWh untuk tarif rumah tangga non subsidi dan bisnis. Harga tersebut lebih rendah dari standar biaya pokok produksi (BPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2.332 per kWh.
Dia menerangkan, di Karimunjawa masih tersedia cadangan listrik kurang lebih 3.000 kW atau setara dengan tambahan 10 hotel besar. Angka tersebut memiliki daya mampu 2×2.200 kW dengan beban puncak sebesar 612 kW.
Tercatat hingga Maret 2017, jumlah pelanggan tercatat 2.028. Dengan rincian 1.855 merupakan pelanggan rumah tangga dan 86 pelanggan bisnis.
Adapun, total daya tersambung sebesar 3.279 kVA dengan panjang jaringan listrik mencapai 45 kms, ditopang oleh dua penyulang yang membentang dari PLTD di Desa Kemujan sampai Desa Karimunjawa.
Pihaknya juga membuka kantor pelayanan di Karimunjawa dengan didukung oleh tim pelayanan teknik yang bertugas selama 24 jam. "Ketersediaan kapasitas daya listrik ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di kepulauan Karimunjawa," katanya.
Manager PLN Area Kudus, Didi Rahmad menambahkan, lokasi yang terpisah-pisah memicu penyalaan listrik berkala. "Dulu listrik menyala mulai pukul 18.00-24.00, sekarang sudah menyala 24 jam," katanya.
Menurutnya, ketersediaan daya listrik ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di Kepulauan Karimunjawa. Wilayah yang memiliki 27 pulau dengan lima pulau yang telah berpenghuni merupakan salah satu lokasi wisata unggulan di provinsi Jawa Tengah.
(ven)