Konsumsi Pertalite Terus Alami Peningkatan
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Pertamina mengklaim, konsumsi bahan bakar khusus (BBK) khususnya Pertalite terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Bahkan kini, konsumsi Pertalite sudah mendominasi penggunaan bahan bakar di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Area Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Bagian Tengah, Andar Titi Lestari mengatakan, penetrasi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY cukup bagus. Pihaknya mencatat, dari Januari hingga Maret 2017, pertumbuhan market share pertalite di Jateng dan DIY cukup signifikan. "Secara berturut-turut mengalami kenaikan," tuturnya, Rabu (5/4/2017).
Di bulan Januari pengguna Pertalite baru sekitar 48%, namun jumlah tersebut naik di bulan Februari menjadi 50% dan Maret sekitar 51%. Sementara untuk pertamax relatif stabil di angka 22% setiap bulannya terhitung sejak bulan Januari, Februari dan Maret 2017.
Sedangkan untuk premium relatif mengalami penurunan. Bulan Januari 2017 lalu konsumsi premium tinggal 30%, menurun lagi di bulan Februari sebesar 29% dan di bulan Maret 27%. Hal ini menunjukkan masyarakat Jawa Tengah dan DIY sudah mulai paham terhadap keunggulan produk2 BBK (pertalite dan pertamax).
"Perhari rata-rata pertalite mencapai 5.508 kiloliter. Dengan selisih harga yang tidak terlalu besar, mereka lebih memilih menggunakan pertalite,” katanya.
Area Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Bagian Tengah, Andar Titi Lestari mengatakan, penetrasi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY cukup bagus. Pihaknya mencatat, dari Januari hingga Maret 2017, pertumbuhan market share pertalite di Jateng dan DIY cukup signifikan. "Secara berturut-turut mengalami kenaikan," tuturnya, Rabu (5/4/2017).
Di bulan Januari pengguna Pertalite baru sekitar 48%, namun jumlah tersebut naik di bulan Februari menjadi 50% dan Maret sekitar 51%. Sementara untuk pertamax relatif stabil di angka 22% setiap bulannya terhitung sejak bulan Januari, Februari dan Maret 2017.
Sedangkan untuk premium relatif mengalami penurunan. Bulan Januari 2017 lalu konsumsi premium tinggal 30%, menurun lagi di bulan Februari sebesar 29% dan di bulan Maret 27%. Hal ini menunjukkan masyarakat Jawa Tengah dan DIY sudah mulai paham terhadap keunggulan produk2 BBK (pertalite dan pertamax).
"Perhari rata-rata pertalite mencapai 5.508 kiloliter. Dengan selisih harga yang tidak terlalu besar, mereka lebih memilih menggunakan pertalite,” katanya.
(akr)