Rupiah Ditutup Enggan Bergerak, Yen Balik Melawan USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini bergerak mendatar, atau cenderung variatif sepanjang hari. Sulit menguatnya mata uang Garuda terjadi saat Yen balik melawan USD.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup menyusut ke level Rp13.280/USD atau menyusut dari posisi penutupan awal pekan kemarin di posisi Rp13.255/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran Rp13.253-Rp13.365/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah di perdagangan sore ini berada pada level Rp13.278/USD. Posisi ini memburuk dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.253/USD.
Sementara berdasarkan data Bloomberg, rupiah juga tercatat menguat tipis ke posisi Rp13.281/USD dibanding sebelumnya di level Rp13.286/USD. Rupiah hari ini bergerak pada kisaran level Rp13.270-Rp13.291/USD.
Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.282/USD. Posisi ini lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.323/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2017) Yen menjadi pilihan investasi yang aman, usai meningkat pada perdagangan di Eropa hari ini ketika investor menaruh perhatian khusus kepada tindakan Amerika Serikat (AS) kepada Suriah dan Korea Utara (Korut) untuk meningkatkan risiko, ditambah ketidakpastian jelang pemilihan Presiden Prancis.
Seperti diketahui sebelumnya tindakan militer AS dengan melayangkan rudal ke pangkalan udara Suriah, ditegaskan sebagai pembalasan terhadap penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di Suriah. Lebih lanjut pihak AS juga menerangkan hal itu sebagai peringatan terhadap negara-negara lain yang dalam hal ini diyakini adalah Korut.
Tercatat USD mencetak kerugian untuk melanjutkan tren negatif sebelumnya terhadap mata uang Jepang, usai tergelincir 0,4% menjadi 110.54 saat melawan Yen. Posisi ini menjauh dari hari sebelumnya yang menyentuh level tertinggi yakni 111.57. Di sisi lain indeks USD yang mengukur mata uang Negeri Paman Sam terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit lebih tinggi pada posisi 100.98.
Analis mata uang dari Commerzbank di Frankfurt Thu Lan Nguyen mengatakan rally dolar yang terlihat selama sepekan terakhir dapat menjadi sedikit berlebihan mengingat risiko yang masih harus dihadapi. "Pasar menjadi lebih berhati-hati tentang kebijakan (AS), dengan memperhatikan peningkatan risiko," ucap Kepala Ekonom IHS Markit Harumi Taguchi.
Investor juga menyoroti meningkatnya ketidakpastian dari apa yang terlihat saat ini, menjelang pemilihan Presiden Prancis. Euro mengalami kejatuhan ke posisi terendah dalam empat bulan versus yen, mencapai sebesar 0,4% untuk berada di level 116.880. Sedangkan terhadap USD, masih lebih rendah 0,1% ke posisi 1.0592.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup menyusut ke level Rp13.280/USD atau menyusut dari posisi penutupan awal pekan kemarin di posisi Rp13.255/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran Rp13.253-Rp13.365/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah di perdagangan sore ini berada pada level Rp13.278/USD. Posisi ini memburuk dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.253/USD.
Sementara berdasarkan data Bloomberg, rupiah juga tercatat menguat tipis ke posisi Rp13.281/USD dibanding sebelumnya di level Rp13.286/USD. Rupiah hari ini bergerak pada kisaran level Rp13.270-Rp13.291/USD.
Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.282/USD. Posisi ini lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.323/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2017) Yen menjadi pilihan investasi yang aman, usai meningkat pada perdagangan di Eropa hari ini ketika investor menaruh perhatian khusus kepada tindakan Amerika Serikat (AS) kepada Suriah dan Korea Utara (Korut) untuk meningkatkan risiko, ditambah ketidakpastian jelang pemilihan Presiden Prancis.
Seperti diketahui sebelumnya tindakan militer AS dengan melayangkan rudal ke pangkalan udara Suriah, ditegaskan sebagai pembalasan terhadap penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di Suriah. Lebih lanjut pihak AS juga menerangkan hal itu sebagai peringatan terhadap negara-negara lain yang dalam hal ini diyakini adalah Korut.
Tercatat USD mencetak kerugian untuk melanjutkan tren negatif sebelumnya terhadap mata uang Jepang, usai tergelincir 0,4% menjadi 110.54 saat melawan Yen. Posisi ini menjauh dari hari sebelumnya yang menyentuh level tertinggi yakni 111.57. Di sisi lain indeks USD yang mengukur mata uang Negeri Paman Sam terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit lebih tinggi pada posisi 100.98.
Analis mata uang dari Commerzbank di Frankfurt Thu Lan Nguyen mengatakan rally dolar yang terlihat selama sepekan terakhir dapat menjadi sedikit berlebihan mengingat risiko yang masih harus dihadapi. "Pasar menjadi lebih berhati-hati tentang kebijakan (AS), dengan memperhatikan peningkatan risiko," ucap Kepala Ekonom IHS Markit Harumi Taguchi.
Investor juga menyoroti meningkatnya ketidakpastian dari apa yang terlihat saat ini, menjelang pemilihan Presiden Prancis. Euro mengalami kejatuhan ke posisi terendah dalam empat bulan versus yen, mencapai sebesar 0,4% untuk berada di level 116.880. Sedangkan terhadap USD, masih lebih rendah 0,1% ke posisi 1.0592.
(akr)