Budi Karya Optimistis Bandara NYIA Selesai Tepat Waktu
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengosongan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, kembali molor. Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis pembangunan bandara baru akan selesai tepat waktu dan beroperasi Maret 2019.
Ditemui usai meninjau kesiapan Bandara Adisutjipto dan untuk Stasiun Maguwoharjo menyambut arus mudik Idul Fitri, Budi Karya tidak mempermasalahkan molornya pengosongan lahan tersebut.
Menurutnya, dalam proses pembangunan bandara baru, dukungan pemerintah setempat sudah sangat bagus sehingga tidak perlu mendesak pemerintah kabupaten mempercepat proses pengosongan lahan. "Tidak apa-apa, masih bisa sesuai target," ujarnya, Selasa (18/4/2017).
Budi Karya menambahkan, dalam proses pembangunan bandara terutama dalam tahap pembebasan lahan, dukungan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Badan Petanahan Nasional (BPN), Kejaksaan dan pemerintah tingkat dua sudah sangat bagus. Sehingga proses pembebasan lahan bisa berjalan dengan baik.
Jika sekarang proses pengosongan lahan belum selesai, menurutnya adalah hal yang wajar. Karena setiap proses pembangunan ada tahapan yang harus dilalui. Dan tahapan pengosongan lahan memang sudah diprediksi akan memakan waktu agak lama dibanding tahapan lain. Namun ia optimistis proses sekarang tidak akan mengganggu penyelesaian bandara.
Menurutnya masih ada alternatif fast treck atau proses yang bisa dipacu. Ia melihat ada beberapa hal yang bisa dipercepat ke depannya. Diantaranya melelang bagian-bagian yang bisa dipercepat terlebih dahulu. Ia mencontohkan proses pembangunan pondasi bisa dilelang dahulu perbagian terlebih dahulu.
"Bisa juga misalnya pendirian pilar, kalau misalnya bisa dilelang dengan ketinggian satu meter terlebih dahulu kenapa tidak? Jadi bandara baru tetap sesuai jadwal," tandasnya.
Ditemui usai meninjau kesiapan Bandara Adisutjipto dan untuk Stasiun Maguwoharjo menyambut arus mudik Idul Fitri, Budi Karya tidak mempermasalahkan molornya pengosongan lahan tersebut.
Menurutnya, dalam proses pembangunan bandara baru, dukungan pemerintah setempat sudah sangat bagus sehingga tidak perlu mendesak pemerintah kabupaten mempercepat proses pengosongan lahan. "Tidak apa-apa, masih bisa sesuai target," ujarnya, Selasa (18/4/2017).
Budi Karya menambahkan, dalam proses pembangunan bandara terutama dalam tahap pembebasan lahan, dukungan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Badan Petanahan Nasional (BPN), Kejaksaan dan pemerintah tingkat dua sudah sangat bagus. Sehingga proses pembebasan lahan bisa berjalan dengan baik.
Jika sekarang proses pengosongan lahan belum selesai, menurutnya adalah hal yang wajar. Karena setiap proses pembangunan ada tahapan yang harus dilalui. Dan tahapan pengosongan lahan memang sudah diprediksi akan memakan waktu agak lama dibanding tahapan lain. Namun ia optimistis proses sekarang tidak akan mengganggu penyelesaian bandara.
Menurutnya masih ada alternatif fast treck atau proses yang bisa dipacu. Ia melihat ada beberapa hal yang bisa dipercepat ke depannya. Diantaranya melelang bagian-bagian yang bisa dipercepat terlebih dahulu. Ia mencontohkan proses pembangunan pondasi bisa dilelang dahulu perbagian terlebih dahulu.
"Bisa juga misalnya pendirian pilar, kalau misalnya bisa dilelang dengan ketinggian satu meter terlebih dahulu kenapa tidak? Jadi bandara baru tetap sesuai jadwal," tandasnya.
(ven)