Telkom Bagi Dividen Rp13,55 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memberikan dividen Rp13,55 triIiun atau senilai Rp136,747 per lembar saham, atau menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Persetujuan ini disampaikan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom lndonesia Tbk (TLKM) tahun buku 2016.
Telkom menyetujui pay out ratio sebesar 70% dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,61 triliun merupakan dividen tunai termasuk dividen sementara (interim) sebesar Rp1,92 triliun yang telah dibagikan kepada para pemegang saham pada 27 Desember 2016. Sehingga, jumlah dividen tunai yang masih akan dibayarkan adalah sebesar Rp9,69 triliun atau sebesar Rp117,36 per lembar saham.
Selanjutnya, 10% atau sejumlah Rp1,94 triliun merupakan dividen spesial. Sementara itu, sisanya sebesar 30% atau Rp5,80 triliun merupakan laba ditahan. Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, sepanjang 2016, Telkom membukukan kinerja keuangan yang memuaskan, ditandai dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp116,33 triliun atau tumbuh sebesar 13,5%.
Sementara, laba bersih tercatat meningkat 24,9% mencapai Rp19,35 triliun dan EBlTDA tumbuh 15,7% menjadi Rp59,50 triliun. ”Berkat kinerja yang sangat baik ini, tahun buku 2016 Telkom kembali mencatat pertumbuhan triple-double-digit untuk Revenue, EBlTDA dan Net Income,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Dividen tunai akan dibagikan untuk 99,062 miliar lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 26 Mei 2017 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan pukul 16.15 WlB.
“Sepanjang tahun 2016, Telkom mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja dengan pencapaian di atas rata-rata industri. Pertumbuhan signifikan ditunjukan oleh bisnis data, internet, dan IT Services yang mencapai 31,5%. Hal ini sebagai hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company,” papar Alex.
Tahun 2016, entitas anak usaha Telkomsel mampu mempertahankan pertumbuhan pelanggan sebesar 13,9% dari tahun sebelumnya menjadi 173,9 juta pelanggan. Sebanyak 47,55% atau 82,6 juta di nantaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G. Adapun, jumlah pengguna mobile broadband tercatat sebanyak 60,03 juta pelanggan.
Telkom menyetujui pay out ratio sebesar 70% dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,61 triliun merupakan dividen tunai termasuk dividen sementara (interim) sebesar Rp1,92 triliun yang telah dibagikan kepada para pemegang saham pada 27 Desember 2016. Sehingga, jumlah dividen tunai yang masih akan dibayarkan adalah sebesar Rp9,69 triliun atau sebesar Rp117,36 per lembar saham.
Selanjutnya, 10% atau sejumlah Rp1,94 triliun merupakan dividen spesial. Sementara itu, sisanya sebesar 30% atau Rp5,80 triliun merupakan laba ditahan. Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, sepanjang 2016, Telkom membukukan kinerja keuangan yang memuaskan, ditandai dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp116,33 triliun atau tumbuh sebesar 13,5%.
Sementara, laba bersih tercatat meningkat 24,9% mencapai Rp19,35 triliun dan EBlTDA tumbuh 15,7% menjadi Rp59,50 triliun. ”Berkat kinerja yang sangat baik ini, tahun buku 2016 Telkom kembali mencatat pertumbuhan triple-double-digit untuk Revenue, EBlTDA dan Net Income,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Dividen tunai akan dibagikan untuk 99,062 miliar lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 26 Mei 2017 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan pukul 16.15 WlB.
“Sepanjang tahun 2016, Telkom mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja dengan pencapaian di atas rata-rata industri. Pertumbuhan signifikan ditunjukan oleh bisnis data, internet, dan IT Services yang mencapai 31,5%. Hal ini sebagai hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company,” papar Alex.
Tahun 2016, entitas anak usaha Telkomsel mampu mempertahankan pertumbuhan pelanggan sebesar 13,9% dari tahun sebelumnya menjadi 173,9 juta pelanggan. Sebanyak 47,55% atau 82,6 juta di nantaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G. Adapun, jumlah pengguna mobile broadband tercatat sebanyak 60,03 juta pelanggan.
(akr)