Bangun Infrastruktur Broadband, Telkom Siapkan Capex Rp29,2 T
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada tahun 2017 menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) berkisar 23% hingga 25% dari target revenue dengan fokus alokasi bagi infrastruktur fixed dan mobile broadband. Telkom mengalokasikan capex sekitar 25% dari pendapatan atau sebesar Rp29,2 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 10,6% dari tahun sebelumnya. Belanja modal ini dipergunakan untuk memperkuat infrastruktur layanan broadband, memperkuat jaringan selular (kapabilitas, coverage dan kualitas layanan), serta untuk perluasan data center, satelit, tower dan lain-lain.
Setelah berhasil meluncurkan Satelit Telkom 3S yang siap beroperasi sejak April 2017, Telkom saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan satelit Telkom 4 yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2018. Dengan kapasitas yang lebih besar, satelit Telkom 4 akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band.
Telkom Group saat ini juga sedang menyelesaikan pembangunan kabel laut SEA-US sepanjang 15.000 kilo meter (km) yang membentang dari Indonesia ke Amerika. Kabel laut ini menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii-United States) dan Los Angeles (California, United States). Hingga Desember 2016, progress pembangunan SEA-US sudah sebesar 80%.
Untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US dengan jaringan domestik, Telkom tengah menyelesaikan Indonesia Global Gateway (IGG) yang terbentang dari Manado ke Dumai sepanjang 5.800 km dan diharapkan dapat selesai pada 2018.
"Hingga Desember 2016, pembangunan IGG sudah hampir 30%. Selesainya seluruh pembangunan SEA-ME-WE 5, SEA-US dan IGG akan mewujudkan mimpi lndonesia sebagai hub telekomunikasi internasional," ujar Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Tahun 2016, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai hub telekomunikasi internasional, Telkom telah merampungkan pembangunan South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WES) sepanjang 20. 000 km dari Dumai, Indonesia ke Marseilles, Perancis melalui konsorsium bersama sejumlah operator telekomunikasi lainnya. Hingga Desember 2016, jumlah seluruh jaringan pita lebar fiber optic yang dibangun Telkom Group telah mencapai 106.600 km.
Untuk memperkuat bisnis mobile, Telkom melalui entitas anak usaha Telkomsel juga telah melaksanakan pembangunan 25.744 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92,4% di antaranya merupakan BTS 36/46. Hingga Desember 2016.
"Telkomsel memiliki total BTS sebanyak 129.033 unit, dengan komposisi BTS 3G atau 4G sebesar 61,1%. Saat ini layanan 4G. Telkomsel telah hadir di 189 kota atau kabupaten dan menjadikan Telkomsel operator 4G terbesar di Indonesia," kata Alex.
Jumlah tersebut meningkat 10,6% dari tahun sebelumnya. Belanja modal ini dipergunakan untuk memperkuat infrastruktur layanan broadband, memperkuat jaringan selular (kapabilitas, coverage dan kualitas layanan), serta untuk perluasan data center, satelit, tower dan lain-lain.
Setelah berhasil meluncurkan Satelit Telkom 3S yang siap beroperasi sejak April 2017, Telkom saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan satelit Telkom 4 yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2018. Dengan kapasitas yang lebih besar, satelit Telkom 4 akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band.
Telkom Group saat ini juga sedang menyelesaikan pembangunan kabel laut SEA-US sepanjang 15.000 kilo meter (km) yang membentang dari Indonesia ke Amerika. Kabel laut ini menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii-United States) dan Los Angeles (California, United States). Hingga Desember 2016, progress pembangunan SEA-US sudah sebesar 80%.
Untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US dengan jaringan domestik, Telkom tengah menyelesaikan Indonesia Global Gateway (IGG) yang terbentang dari Manado ke Dumai sepanjang 5.800 km dan diharapkan dapat selesai pada 2018.
"Hingga Desember 2016, pembangunan IGG sudah hampir 30%. Selesainya seluruh pembangunan SEA-ME-WE 5, SEA-US dan IGG akan mewujudkan mimpi lndonesia sebagai hub telekomunikasi internasional," ujar Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Tahun 2016, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai hub telekomunikasi internasional, Telkom telah merampungkan pembangunan South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WES) sepanjang 20. 000 km dari Dumai, Indonesia ke Marseilles, Perancis melalui konsorsium bersama sejumlah operator telekomunikasi lainnya. Hingga Desember 2016, jumlah seluruh jaringan pita lebar fiber optic yang dibangun Telkom Group telah mencapai 106.600 km.
Untuk memperkuat bisnis mobile, Telkom melalui entitas anak usaha Telkomsel juga telah melaksanakan pembangunan 25.744 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92,4% di antaranya merupakan BTS 36/46. Hingga Desember 2016.
"Telkomsel memiliki total BTS sebanyak 129.033 unit, dengan komposisi BTS 3G atau 4G sebesar 61,1%. Saat ini layanan 4G. Telkomsel telah hadir di 189 kota atau kabupaten dan menjadikan Telkomsel operator 4G terbesar di Indonesia," kata Alex.
(akr)