JK Sebut Pemerintah Sebelumnya Salah Besar, Bunga KUR Ketinggian
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, pemerintah sebelumnya, era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membuat kesalahan besar. Waktu itu SBY dinilai memberikan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) ketinggian.
JK mengatakan, bunga KUR saat itu memberatkan pelaku usaha kecil. Sedangkan pengusaha besar dapat bunga lebih kecil.
"Pemerintah punya kesalahan besar lima tahun lalu buat KUR waktu saya (jadi wakil SBY 2004-2009) bunga 10%-11%. Tiba-tiba kebijakan kabinet kedua SBY naik 23%, pengusaha besar makin besar, yang kecil makin kecil, 12%-13% bunga KUR untuk pengusaha besar, yang pengusaha kecil di atas 20%," ujarnya di Jakarta, Senin (24/4/2017).
Ketika JK kembali menjadi Wakil Presiden saat era Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah kembali memangkas bunga KUR. Bahkan meski itu bisa membuat bank kerepotan karena keuntungan berkurang.
"Sekarang kita turunkan 9% lalu jadi 7% lagi, dulu kezaliman yang terjadi. Sekarang banyak bank BPR mati tidak bisa kerja tapi lebih baik daripada rakyat enggak bisa kerja," kata JK.
Dia menambahkan, generasi milenial harus berani membuka usaha meski dengan skala kecil. Sehingga, perekonomian nasional bisa meningkat dengan meningkatnya jumlah lapangan kerja.
"Semangat generasi muda berusaha mendorong keyakinan masyarakat. Saya sejak kecil biasa dilatih. Tapi kini kenapa kita kekurangan pengusaha?" tanyanya.
JK mengatakan, bunga KUR saat itu memberatkan pelaku usaha kecil. Sedangkan pengusaha besar dapat bunga lebih kecil.
"Pemerintah punya kesalahan besar lima tahun lalu buat KUR waktu saya (jadi wakil SBY 2004-2009) bunga 10%-11%. Tiba-tiba kebijakan kabinet kedua SBY naik 23%, pengusaha besar makin besar, yang kecil makin kecil, 12%-13% bunga KUR untuk pengusaha besar, yang pengusaha kecil di atas 20%," ujarnya di Jakarta, Senin (24/4/2017).
Ketika JK kembali menjadi Wakil Presiden saat era Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah kembali memangkas bunga KUR. Bahkan meski itu bisa membuat bank kerepotan karena keuntungan berkurang.
"Sekarang kita turunkan 9% lalu jadi 7% lagi, dulu kezaliman yang terjadi. Sekarang banyak bank BPR mati tidak bisa kerja tapi lebih baik daripada rakyat enggak bisa kerja," kata JK.
Dia menambahkan, generasi milenial harus berani membuka usaha meski dengan skala kecil. Sehingga, perekonomian nasional bisa meningkat dengan meningkatnya jumlah lapangan kerja.
"Semangat generasi muda berusaha mendorong keyakinan masyarakat. Saya sejak kecil biasa dilatih. Tapi kini kenapa kita kekurangan pengusaha?" tanyanya.
(ven)