Tiga Inovasi Kelautan Akan Dipamerkan di Makassar

Rabu, 26 April 2017 - 03:13 WIB
Tiga Inovasi Kelautan...
Tiga Inovasi Kelautan Akan Dipamerkan di Makassar
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan memamerkan tiga inovasi kelautan hasil anak negeri di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Makassar. Kapal pelat datar, alat pemantau perkapalan dan konverter penghemat bahan bakar.

Menristek Dikti Mohammad Nasir mengatakan, Hakteknas akan akan diperingati pada 10 Agustus di Makassar. Dia menjelaskan, dipilihnya Makassar karena Sulawesi Selatan adalah pintu gerbang laut dan pelabuhan internasional terpadat di Indonesia Timur. Sulsel juga termasuk memiliki dinamika pembangunan pesisir yang paling tinggi di Indonesia. "Isu kemaritiman menjadi topik utama kali ini dan poros maritim juga harus sukses di Makasar," katanya di kantor Kemenristek Dikti.

Nasir menjelaskan, ada tiga inovasi yang akan dipamerkan di Makassar. Pertama ialah kapal pelat datar untuk nelayan yang memiliki kecepatan tinggi, tahan lama dan kuat dibanding kapal kayu atau fiber. Selain itu juga ada koverter penghemat bahan bakar nelayan yang bisa menghemat hingga 40 %.

Terakhir ialah alat pemantau perkapalan di laut yang bisa memantau hingga 70-100 kilometer. Memperingati Hakteknas Agustus nanti, ungkapnya, pesawat N219 juga akan diuji terbang dari Bandung ke Serpong.

Dia menambahkan, agar teknologi di Tanah air bangkit maka sumber daya manusianya perlu ditingkatkan. Menurut dia, sudah ada hingga 250 orang peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang dikirim ke luar negeri untuk studi lanjutan. Lalu 2.500 dosen juga disekolahkan lagi ke kampus luar dan dalam negeri agar selain sebagai dosen nantinya mereka juga bisa menjadi peneliti.

Lebih lanjut menurutnya, sudah sejak 2014 lalu ada pengiriman peneliti dan dosen ke luar negeri. Bidang studi yang dipilih mereka yang studi lanjut fokus kepada tujuh bidang prioritas pemerintah seperti kemaritiman, pangan, obat-obatan, energi terbarukan dan transportasi. "Kita ingin ketujuh bidang ini didorong risetnya. Jangan hanya riset bidang sosial saja karena kita butuh riset yang bisa mengegrakkan perekonomian," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1263 seconds (0.1#10.140)