Potensi Nilai Harta Karun Laut Indonesia Capai Rp19.774 Triliun

Kamis, 28 Juli 2022 - 20:03 WIB
loading...
Potensi Nilai Harta Karun Laut Indonesia Capai Rp19.774 Triliun
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki harta karun tersembunyi yang nilainya luar biasa besar. Diperkirakan potensi nilai kekayaan laut Indonesia mencapai USD1,33 triliun. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki harta karun tersembunyi yang nilainya luar biasa besar. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan, potensi nilai kekayaan laut Indonesia mencapai USD1,33 triliun atau setara Rp19.774 triliun (Kurs Rp14.868 per USD).

Harta karun tersebut mencakup di antara perikanan tangkap, budidaya, hingga industri bioteknologi. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu mengatakan, bahwa nilai itu terdiri dari 11 sektor kelautan Indonesia.



Potensi kekayaan atau ekonomi sektor kelautan sebesar USD1,33 triliun ini tersebar di 11 sektor, antara lain perikanan tangkap yang potensinya mencapai USD20 miliar, perikanan budidaya USD210 miliar, industri pengolahan USD 100 miliar, industri bioteknologi USD180 miliar, energi dan sumber daya mineral termasuk garam dan BMKT USD210 miliar.



Adapun, pariwisata bahari USD60 miliar, transportasi laut USD30 miliar, industri dan jasa maritim USD200 miliar, coastal forestry USD8 miliar, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil USD120 miliar, dan sumber daya non konvensional USD200 miliar.

"Kalau ditanya terkait dengan potensi banyak rujukannya. Yang saya pahami ada 11 segmen nilainya USD1,33 triliun setiap tahunnya. Di budidaya sendiri sekitar 16% angka yang jadikan rujukan. Ini potensi ya. Jadi makanya di perikanan budidaya ini disebut raksasa masih tidur," kata TB Haeru Rahayu dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/7/2022).

Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini mengatakan, berdasarkan Komnas Diskan (Dinas Perikanan) pada tahun 2022 ini potensi perikanan tangkap di laut sebesar 12,04 juta ton.

"Tetapi itu tidak boleh diambil semua, kalau diambil semua, maka nanti terjadi kepunahan. Jadi kita tetapkan berdasarkan kajian 9,99 juta hampir 10 juta ton boleh diambil," katanya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)