1.200 Desa di NTT Teraliri Listrik Tahun Depan

Rabu, 26 April 2017 - 16:51 WIB
1.200 Desa di NTT Teraliri Listrik Tahun Depan
1.200 Desa di NTT Teraliri Listrik Tahun Depan
A A A
KUPANG - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengupayakan seluruh desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) terang tahun depan. Saat ini sebanyak 1.200 desa di NTT belum mendapatkan aliran listrik.

"Tahun ini kami berupaya melistriki 700 desa dan tahun depan 500 desa. Secara keseluruhan ada 1.200 desa targetnya tuntas tahun depan," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri, di Kupang, NTT, Rabu (26/4/2017).

(Baca Juga: PLN Bangun Infrastruktur Listrik di Atambua
Menurut dia, PLN menganggarkan investasi sebesar Rp900 miliar untuk melistriki desa tahun ini sedangkan tahun depan masih dihitung. Terwujudnya aliran listrik keseluruhan desa tidak lepas dari kerja sama perseroan dengan Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat.

"Pada prinsipnya untuk semua desa atau dusun semua akan kita listriki, kendati sulit di daerah-daerah terpencil," ungkapnya.

Dia menargetkan rasio elektrifikasi (RE) NTT sebesar 100% tuntas pada 2023. Adapun saat ini RE di NTT baru mencapai 63%. "Pada dasarnya target rasio elektrifikasi bisa lebih cepat. Kalau bisa 2020 sudah selesai," tandasnya.

Untuk mencapai rasio elektrikasi, lanjutnya, PLN saat ini berencana membangun dua pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x50 megawatt dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Peaker 1x40 MW di Panaf, Kabupaten Kupang NTT. Tujuan dari pembangunan pembangkit untuk menggantikan kapal pembangkit Marine Vessel Power Plant 60 MW di Bolok Kupang.

"Kita sewa kapal pembangkit 5 tahun karena sifatnya sementara. Karena itu kita akan bangun PLTU dan PLTMG," tandas dia.

General Manajer Wilayah NTT Richard Safkaur menjelaskan dari total 3.289 desa di NTT saat ini sebanyak 2.073 desa telah berlistrik. Realisasi program desa berlistrik di NTT sampai dengan April 2017 sudah mencapai 63,3% .

Pada 2017, PLN menargetkan 640 desa terlistriki dengan progres sebanyak 26 desa tahap konstruksi, 82 desa proses lelang, dan 532 desa penyusunan anggaran dan gambar. Lalu, pada 2018 ditargetkan sebanyak 576 desa sisanya telah berlistrik.

Pihaknya menargetkan tingkat rasio desa berlistrik di Pulau Timor, NTT saat ini sebesar 63,03% diupayakan meningkat menjadi 70,26% pada 2018. Sedangkan untuk RE saat ini sebesar 59,20% ditargetkan meningkat menjadi 64,10% pada 2018. Dia optimistis program melistriki desa tersebut akan tercapai sesuai target jika mendapatkan dukungan penuh semua pihak seperti Pemkab, DPR, dan seluruh masyarakat.

"Bentuk dukungan dari Pemprov dan Pemkab utamanya terkait percepatan perizinan, mempercepat bongkar muat di pelabuhan dan turut memfasilitasi penyediaan lahan," kata dia.

Dia menambahkan, jika pembangunan PLTU dan PLTMG Peaker di Panaf rampung maka kebutuhan listrik untuk Pulau Timor bisa teratasi apabila nantinya kontrak MVPP habis. "Nanti setelah kontrak selesai dan kapal listrik berpindah maka kebutuhan kita tidak lagi bermasalah dari sisi pasokan daya karena ada pembangkit baru," tandas dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6306 seconds (0.1#10.140)