Lima Nasihat Meraih Kesuksesan untuk Generasi Millennial
A
A
A
ANDREW PRASATYA
Senior Content Marketer iPrice
TIDAK sedikit stigma negatif yang melekat pada generasi millennial ketika dihubungkan dengan tempat kerja. Beberapa di antaranya adalah pemalas, kutu loncat, tidak sabar dan tidak fokus.
Saya menyadari bahwa ini merupakan tantangan besar bagi kehidupan karier generasi millennial. Namun, saya yakin ini bukan hal yang sulit diubah, jika mereka mendapatkan arahan dan dukungan yang tepat.
Sebagai seorang millennial, saya selalu terinspirasi oleh para kreator yang sukses menciptakan karya yang dikenal dan dibicarakan banyak orang. Banyak pelajaran penting yang saya ambil dari mereka, yang memotivasi saya untuk terus maju di kehidupan karier.
Siapa sajakah kreator ini? Pelajaran apa yang harus diambil generasi millennial untuk bisa sukses dalam dunia karir?
1. Menyadari Sesuatu yang Besar Tidak Datang dengan Mudah – Simon Sinek
Simon Sinek merupakan penulis sekaligus public speker. Ia fokus menulis dan juga berbicara mengenai kepemimpinan. Dalam satu talk show di insidequest, Sinek berbicara mengenai permasalahan yang dialami generasi millennial sekarang, yaitu patient atau sabar.
Salah satu tantangan terbesar untuk generasi millennial adalah menjadi lebih sabar. Banyak teman-teman sebaya yang bercerita mengenai impian mereka ingin menjadi sukses, bagus, namun tidak sedikit juga yang tidak sabar menghadapi proses jatuh bangun yang pasti terjadi dalam karier.
Sinek mengajarkan bahwa millennial harus bisa lebih sabar ketika sedang membangun karier. Menjadi sukses, ahli dalam suatu hal, mendapatkan promosi, menjadi lebih bahagia ketika bekerja, bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik, semua ini melalui proses dan butuh waktu yang tidak sebentar.
Untuk para millennial yang sekarang bekerja di industri apapun, baik di startup, perbankan atau bahkan pemerintahan, belajar untuk menikmati semua tugas dan tanggung jawab saat ini. Kurangi waktu untuk mengeluhkan permasalahan yang kita alami, fokus untuk cari solusi dari masalah tersebut dan jadi lebih sabar.
2. Ide penting, namun Eksekusi yang Utama – Gary Vaynerchuk
Gary Vaynerchuk merupakan entrepreneur, investor dan juga pengusahaa sukses. Ia merupakan CEO dari Vayner Media, digital agency yang berlokasi di New York. Di YouTube, Garry mendokumentasikan kegiatan sehari-harinya. Ia selalu menekankan bahwa eksekusi dan aksi merupakan hal yang paling utama.
Banyak millennial yang memiliki ide cemerlang untuk mengatasi masalah yang ada di komunitas sekitar. Namun, sedikit yang dapat mengubah ide tersebut ke dalam eksekusi. Ada beberapa skenario, pertama adalah kita merasa bahwa ide yang kita miliki belum sempurna, sehingga belum layak direalisasikan. Kedua, terlalu sering membuat “cerita negatif” mengenai apa yang akan terjadi. Bagaimana kalau orang tidak suka dengan idenya?; bagaimana kalau nanti jelek? Dan seterusnya.
Gary mengajarkan hal sederhana yang harus dilakukan generasi millennial saat ini, yaitu eksekusi. Ide tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada eksekusi. Digital Agency yang ia miliki sekarang tidak akan berkembang dengan pesat jika ia tidak mengubah ide-ide yang ia miliki menjadi aksi.
Mulai sekarang, kalau kita memiliki ide untuk membuat blog mengenai entrepreneur, gaming, teknologi atau makanan, tulis semua ide dan langsung mulai buat akun di platform blogging yang tersedia sekarang, bisa Blogspot atau Wordpress. Cari inspirasi dari blog dengan tema yang sama, mulai menulis dan mempublikasikan tulisan.
Kalau ingin membuat channel YouTube soal masakan atau traveling, ambil apapun kamera yang kita miliki mulai dari smartphone atau DSLR, cari software untuk mengedit video, ada yang gratis sampai yang berbayar dan mulai merekam.
3. Jangan Pernah Menyerah – Elon Musk
Elon Musk merupakan CEO dan CTO dari SpaceX, co-founder dan CEO dari Tesla Inc dan juga CEO dari beberapa perusahaan lainnya. Dalam satu wawancara di 60 Minutes ia disuguhkan pertanyaan mengenai roket Falcon 9 yang gagal mendarat untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Pembawa acara bertanya kepada Musk apakah ia akan menyerah setelah kegagalan ketiga ini? Namun Musk dengan tegas menjawab, “saya tidak akan menyerah.
Banyak anak-anak muda yang bahkan sebelum memulai sesuatu sudah menyerah dengan keadaan. Ketika tidak berhasil mencapai KPI sebuah proyek, kita menyerah. Ketika startup yang kita bangun mengalami masalah, kita langsung menyerah.
Musk mengajarkan kepada kita jangan pernah menyerah untuk hal-hal yang kita anggap penting dan benar. Dari dulu ia bermimpi untuk bisa mendaratkan sesuatu ke orbit dan merasa bahwa ini adalah hal yang benar untuk ia lakukan. Tiga kali gagal mendaratkan Falcon 9 bukan harga yang murah. Namun, 8 minggu kemudian akhirnya Musk berhasil mendaratkan Falcon 9.
Jika kita tidak dapat mencapai KPI yang diberikan manager, jangan menyerah. Coba analisa kira-kira ada kesalahan di mana. Apa kita kurang teliti, kurang fokus, tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Belajar dari kesalahan kita lalu tingkatkan performa kita di proyek yang selanjutnya.
Kalau saat ini sedang membangun startup dan harus melakukan pivot, lakukan dengan benar. Pelajari kesalahan-kesalahan apa yang sebelumnya dilakukan dan jangan ulangi kesalahan tersebut pada model bisnis yang baru.
4. Terbiasalah dengan Penolakan – Jack Ma
Jack Ma adalah salah satu pebisnis paling sukses yang berasal dari Asia. Ia merupakan founder dari Alibaba Group, yang sekarang juga telah mengakuisisi Lazada Group. Ketika berbicara dalam acara World Economic Forum, ia membagikan fakta menarik mengenai penolakan yang ia terima, mulai dari Harvard sampai dengan KFC.
Penolakan merupakan hal yang biasa terjadi. Namun banyak generasi millennial yang masih belum terbiasa dengan ini. Ditolak ketika melamar pekerjaan, ditolak oleh investor, ditolak ketika menyampaikan pandangan dan masih banyak contoh lainnya.
Apa yang Jack Ma ajarkan ke generasi millennial adalah penolakan merupakan hal yang biasa dalam hidup. Ma selalu menekankan untuk terus mencoba dan fokus meningkatkan kualitas diri. Jika Ma menganggap penolakan sebagai bentuk kegagalan, mungkin ia tidak akan ada di posisinya sekarang ini.
Jika ide bisnis kita ditolak oleh investor, jangan langsung anggap ini adalah akhir dari dunia. Coba bertaya kepada calon investor apa ekspektasi dan juga saran dari mereka. Jika saat ini kita ditolak ketika melamar di sebuah perusahaan startup, jangan sedih. Coba lihat, apakah yang mereka butuhkan sudah sesuai dengan apa yang kita miliki saat ini.
Sebagai seorang content marketer di iPrice, saya mengalami banyak penolakan. Ketika ingin mengajukan pembuatan konten Peta E-Commerce Indonesia, manager pada awalnya merasa konten ini tidak akan menarik. Tidak menyerah, akhirnya saya menggali kritik dan juga saran dari dia untuk maju kembali dengan ide yang lebih matang dan menarik.
5. Bekerja Lebih Keras – Casey Naistat
Casey Naistat merupakan film maker, daily vlogger dan founder dari aplikasi mobile BEME yang saat ini telah diakuisisi oleh CNN. Ia sering menyisipkan pesan-pesan motivasi dalam vlog yang ia buat. Salah satu hal yang selalu ia tekankan adalah kita harus bekerja lebih keras.
Millennial memiliki mimpi yang tinggi. Kita punya cita-cita untuk menjadi sukses. Namun, tidak jarang kita lupa bahwa untuk mencapai semua itu, dibutuhkan usaha dan juga kerja keras. Saat ini banyak millennial yang hanya bekerja normal dari jam 9 pagi sampai 5 sore, namun bermimpi untuk menjadi orang yang sukses.
Casey mengajarkan generasi millennial untuk bekerja lebih keras jika ingin mendapatkan hasil yang lebih dari orang lain. Kesuksesan yang saat ini ia dapatkan, merupakan hasil kerja kerasnya selama ini sebagai pembuat film.
Untuk para millennial yang sedang memulai startup, luangkan waktu lebih banyak untuk mengembangkan bisnis tersebut. Jalin hubungan dengan orang-orang yang benar, belajar dari teman-teman yang sudah lebih sukses dan jangan berharap dapat sukses dalam waktu yang singkat.
Untuk para millenial yang sedang bekerja di perusahaan atau organisasi, luangkan waktu dan juga tenaga untuk bisa mencapai hasil yang diluar ekspektasi. Lakukan hal ini untuk diri kita dan bukan untuk orang lain.
Membaca artikel ini dan melihat kisah sukses para kreator ini mungkin dapat memotivasi kita, namun ingat, semua ini tidak akan ada gunanya jika hanya sebatas merasa termotivasi namun tidak diubah ke dalam bentuk aksi.
Senior Content Marketer iPrice
TIDAK sedikit stigma negatif yang melekat pada generasi millennial ketika dihubungkan dengan tempat kerja. Beberapa di antaranya adalah pemalas, kutu loncat, tidak sabar dan tidak fokus.
Saya menyadari bahwa ini merupakan tantangan besar bagi kehidupan karier generasi millennial. Namun, saya yakin ini bukan hal yang sulit diubah, jika mereka mendapatkan arahan dan dukungan yang tepat.
Sebagai seorang millennial, saya selalu terinspirasi oleh para kreator yang sukses menciptakan karya yang dikenal dan dibicarakan banyak orang. Banyak pelajaran penting yang saya ambil dari mereka, yang memotivasi saya untuk terus maju di kehidupan karier.
Siapa sajakah kreator ini? Pelajaran apa yang harus diambil generasi millennial untuk bisa sukses dalam dunia karir?
1. Menyadari Sesuatu yang Besar Tidak Datang dengan Mudah – Simon Sinek
Simon Sinek merupakan penulis sekaligus public speker. Ia fokus menulis dan juga berbicara mengenai kepemimpinan. Dalam satu talk show di insidequest, Sinek berbicara mengenai permasalahan yang dialami generasi millennial sekarang, yaitu patient atau sabar.
Salah satu tantangan terbesar untuk generasi millennial adalah menjadi lebih sabar. Banyak teman-teman sebaya yang bercerita mengenai impian mereka ingin menjadi sukses, bagus, namun tidak sedikit juga yang tidak sabar menghadapi proses jatuh bangun yang pasti terjadi dalam karier.
Sinek mengajarkan bahwa millennial harus bisa lebih sabar ketika sedang membangun karier. Menjadi sukses, ahli dalam suatu hal, mendapatkan promosi, menjadi lebih bahagia ketika bekerja, bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik, semua ini melalui proses dan butuh waktu yang tidak sebentar.
Untuk para millennial yang sekarang bekerja di industri apapun, baik di startup, perbankan atau bahkan pemerintahan, belajar untuk menikmati semua tugas dan tanggung jawab saat ini. Kurangi waktu untuk mengeluhkan permasalahan yang kita alami, fokus untuk cari solusi dari masalah tersebut dan jadi lebih sabar.
2. Ide penting, namun Eksekusi yang Utama – Gary Vaynerchuk
Gary Vaynerchuk merupakan entrepreneur, investor dan juga pengusahaa sukses. Ia merupakan CEO dari Vayner Media, digital agency yang berlokasi di New York. Di YouTube, Garry mendokumentasikan kegiatan sehari-harinya. Ia selalu menekankan bahwa eksekusi dan aksi merupakan hal yang paling utama.
Banyak millennial yang memiliki ide cemerlang untuk mengatasi masalah yang ada di komunitas sekitar. Namun, sedikit yang dapat mengubah ide tersebut ke dalam eksekusi. Ada beberapa skenario, pertama adalah kita merasa bahwa ide yang kita miliki belum sempurna, sehingga belum layak direalisasikan. Kedua, terlalu sering membuat “cerita negatif” mengenai apa yang akan terjadi. Bagaimana kalau orang tidak suka dengan idenya?; bagaimana kalau nanti jelek? Dan seterusnya.
Gary mengajarkan hal sederhana yang harus dilakukan generasi millennial saat ini, yaitu eksekusi. Ide tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada eksekusi. Digital Agency yang ia miliki sekarang tidak akan berkembang dengan pesat jika ia tidak mengubah ide-ide yang ia miliki menjadi aksi.
Mulai sekarang, kalau kita memiliki ide untuk membuat blog mengenai entrepreneur, gaming, teknologi atau makanan, tulis semua ide dan langsung mulai buat akun di platform blogging yang tersedia sekarang, bisa Blogspot atau Wordpress. Cari inspirasi dari blog dengan tema yang sama, mulai menulis dan mempublikasikan tulisan.
Kalau ingin membuat channel YouTube soal masakan atau traveling, ambil apapun kamera yang kita miliki mulai dari smartphone atau DSLR, cari software untuk mengedit video, ada yang gratis sampai yang berbayar dan mulai merekam.
3. Jangan Pernah Menyerah – Elon Musk
Elon Musk merupakan CEO dan CTO dari SpaceX, co-founder dan CEO dari Tesla Inc dan juga CEO dari beberapa perusahaan lainnya. Dalam satu wawancara di 60 Minutes ia disuguhkan pertanyaan mengenai roket Falcon 9 yang gagal mendarat untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Pembawa acara bertanya kepada Musk apakah ia akan menyerah setelah kegagalan ketiga ini? Namun Musk dengan tegas menjawab, “saya tidak akan menyerah.
Banyak anak-anak muda yang bahkan sebelum memulai sesuatu sudah menyerah dengan keadaan. Ketika tidak berhasil mencapai KPI sebuah proyek, kita menyerah. Ketika startup yang kita bangun mengalami masalah, kita langsung menyerah.
Musk mengajarkan kepada kita jangan pernah menyerah untuk hal-hal yang kita anggap penting dan benar. Dari dulu ia bermimpi untuk bisa mendaratkan sesuatu ke orbit dan merasa bahwa ini adalah hal yang benar untuk ia lakukan. Tiga kali gagal mendaratkan Falcon 9 bukan harga yang murah. Namun, 8 minggu kemudian akhirnya Musk berhasil mendaratkan Falcon 9.
Jika kita tidak dapat mencapai KPI yang diberikan manager, jangan menyerah. Coba analisa kira-kira ada kesalahan di mana. Apa kita kurang teliti, kurang fokus, tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Belajar dari kesalahan kita lalu tingkatkan performa kita di proyek yang selanjutnya.
Kalau saat ini sedang membangun startup dan harus melakukan pivot, lakukan dengan benar. Pelajari kesalahan-kesalahan apa yang sebelumnya dilakukan dan jangan ulangi kesalahan tersebut pada model bisnis yang baru.
4. Terbiasalah dengan Penolakan – Jack Ma
Jack Ma adalah salah satu pebisnis paling sukses yang berasal dari Asia. Ia merupakan founder dari Alibaba Group, yang sekarang juga telah mengakuisisi Lazada Group. Ketika berbicara dalam acara World Economic Forum, ia membagikan fakta menarik mengenai penolakan yang ia terima, mulai dari Harvard sampai dengan KFC.
Penolakan merupakan hal yang biasa terjadi. Namun banyak generasi millennial yang masih belum terbiasa dengan ini. Ditolak ketika melamar pekerjaan, ditolak oleh investor, ditolak ketika menyampaikan pandangan dan masih banyak contoh lainnya.
Apa yang Jack Ma ajarkan ke generasi millennial adalah penolakan merupakan hal yang biasa dalam hidup. Ma selalu menekankan untuk terus mencoba dan fokus meningkatkan kualitas diri. Jika Ma menganggap penolakan sebagai bentuk kegagalan, mungkin ia tidak akan ada di posisinya sekarang ini.
Jika ide bisnis kita ditolak oleh investor, jangan langsung anggap ini adalah akhir dari dunia. Coba bertaya kepada calon investor apa ekspektasi dan juga saran dari mereka. Jika saat ini kita ditolak ketika melamar di sebuah perusahaan startup, jangan sedih. Coba lihat, apakah yang mereka butuhkan sudah sesuai dengan apa yang kita miliki saat ini.
Sebagai seorang content marketer di iPrice, saya mengalami banyak penolakan. Ketika ingin mengajukan pembuatan konten Peta E-Commerce Indonesia, manager pada awalnya merasa konten ini tidak akan menarik. Tidak menyerah, akhirnya saya menggali kritik dan juga saran dari dia untuk maju kembali dengan ide yang lebih matang dan menarik.
5. Bekerja Lebih Keras – Casey Naistat
Casey Naistat merupakan film maker, daily vlogger dan founder dari aplikasi mobile BEME yang saat ini telah diakuisisi oleh CNN. Ia sering menyisipkan pesan-pesan motivasi dalam vlog yang ia buat. Salah satu hal yang selalu ia tekankan adalah kita harus bekerja lebih keras.
Millennial memiliki mimpi yang tinggi. Kita punya cita-cita untuk menjadi sukses. Namun, tidak jarang kita lupa bahwa untuk mencapai semua itu, dibutuhkan usaha dan juga kerja keras. Saat ini banyak millennial yang hanya bekerja normal dari jam 9 pagi sampai 5 sore, namun bermimpi untuk menjadi orang yang sukses.
Casey mengajarkan generasi millennial untuk bekerja lebih keras jika ingin mendapatkan hasil yang lebih dari orang lain. Kesuksesan yang saat ini ia dapatkan, merupakan hasil kerja kerasnya selama ini sebagai pembuat film.
Untuk para millennial yang sedang memulai startup, luangkan waktu lebih banyak untuk mengembangkan bisnis tersebut. Jalin hubungan dengan orang-orang yang benar, belajar dari teman-teman yang sudah lebih sukses dan jangan berharap dapat sukses dalam waktu yang singkat.
Untuk para millenial yang sedang bekerja di perusahaan atau organisasi, luangkan waktu dan juga tenaga untuk bisa mencapai hasil yang diluar ekspektasi. Lakukan hal ini untuk diri kita dan bukan untuk orang lain.
Membaca artikel ini dan melihat kisah sukses para kreator ini mungkin dapat memotivasi kita, namun ingat, semua ini tidak akan ada gunanya jika hanya sebatas merasa termotivasi namun tidak diubah ke dalam bentuk aksi.
(dmd)