Stok Bahan Pokok di Semarang Aman Hingga Idul Fitri

Sabtu, 29 April 2017 - 07:29 WIB
Stok Bahan Pokok di...
Stok Bahan Pokok di Semarang Aman Hingga Idul Fitri
A A A
SEMARANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memastikan ketersediaan bahan pokok diwilayahnya aman meski ada kecenderungan peningkatan konsumsi di masa jelang puasa.

Stok yang ada, kata mereka, sekarang malah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri mendatang.

“Ketersediaan bahan pokok sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan surplus. Jadi tidak ada masalah jika ada kebiasaan peningkatan permintaan bahan pangan di masa jelang puasa, maupun masa Idul Fitri,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Urip Triyogo, Jumat (28/4/2017).

Menurut Urip, di masa jelang puasa saat ini, biasanya terjadi peningkatan konsumsi seiring meningkatnya kegiatan masyarakat. “Pernikahan, tradisi ruwahan, nyadran dan hajatan lain yang membutuhkan bahan pangan lebih dari kebutuhan sendiri,” ujar dia.

Kondisi demikian sudah diantisipasi sedari awal dengan melakukan perhitungan ketersediaan bahan pangan. “Ketersediaan bahan pangan pokok produksi kita seperti beras, daging, susu maupun telur tidak ada masalah. Produksi kita tiga kali lipat dari kebutuhan normal bulanan masyarakat,” terangnya.

Di komoditas beras misalnya, ketersediaan sepanjang triwulan 2017 mencapai 33.482 ton. Sedangkan kebutuhan masyarakat selama tiga bulan tersebut hanya 20.173 ton. Dengan demikian, pada bulan Maret ada surplus sebanyak 13.309.

“Surplus ini belum ditambah dengan panen yang terjadi pada April ini. Sedangkan pada Mei mendatang bakal ada 3.600 hektare sawah yang panen,” jelasnya.

Ketersediaan beras tersebut masih akan bertambah dengan sisa stok beras hasil panen 2016 yang mencapai 54.000 ton. “Dan ketersediaan ini belum dihitung dengan stok beras yang ada di gudang Bulog Bawen. Kami sudah koordinasi dan dipastikan gudang Bulog dalam kondisi full,” terangnya.

Dengan demikian, ketersediaan beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat setidaknya hingga akhir Juni. Kondisi sama juga terjadi di komoditas daging, susu dan telur. Masing-masing komoditas tersebut sampai dengan Maret masih dalam posisi surplus 981.733 kg, 2,8 juta liter dan 1,6 juta kg.

“Komoditas ini tidak bisa distok sehingga ketersediaan surplus mengalir ke luar daerah yang membutuhkan. Namun ketika terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat kita di masa jelang puasa, puasa dan Idul Fitri maka distribusi barang akan memenuhi kebutuhan daerah sendiri,” imbuhnya.

Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Semarang Heru Cahyono menambahkan, selain ketersediaan bahan pangan, masalah kenaikan harga yang biasa terjadi di masa jelang puasa hingga Idul Fitri juga menjadi perhatian dari pemerintah.

“Faktor kenaikan ini biasanya karena sentimen pasar akibat kenaikan permintaan maupun sentimen harga yang dipengaruhi harga yang berlaku di luar Kabupaten Semarang,” kata dia.

Karenanya, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoodinasi dengan stakeholder terkait guna mengupayakan langkah-langkah strategis stabilisasi ekonomi daerah.

“Stok dan harga, ini yang diupayakan untuk stabil. Kenaikan harga di masa jelang puasa hingga Idul Fitri memang biasa terjadi namun tentunya dalam batas kewajaran, paling banyak 15% dari harga normal,” tukasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8937 seconds (0.1#10.140)