ANTM Minta Tambahan Kuota Ekspor Bijih Nikel 3,7 Juta Ton

Selasa, 02 Mei 2017 - 17:00 WIB
ANTM Minta Tambahan Kuota Ekspor Bijih Nikel 3,7 Juta Ton
ANTM Minta Tambahan Kuota Ekspor Bijih Nikel 3,7 Juta Ton
A A A
JAKARTA - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) artau Antam meminta tambahan kuota ekspor nikel kadar rendah atau di bawah 1,7% sebesar 3,7 juta ton. Padahal, pada April 2017 ANTM baru saja memperoleh izin ekspor bijih nikel kadar rendah (ore) sebesar 2,7 juta wet matrix ton (WMT).

Direktur Operasi ANTM Hari Widjajanto menjelaskan, pemilik izin usaha pertambangan (IUP) memiliki hak untuk memperoleh kuota ekspor jika mereka telah memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Karena Antam telah memiliki smelter, maka Kementerian ESDM pun mengabulkan pengajuan kuota ekspor nikel untuk Antam sebesar 2,7 juta WMT.

"Feeding capacity (smelter ANTM) 2,7 juta weight metrix ton nikel ore. Setelah direview, ini (kuota ekspor) disetujui 100%," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Selanjutnya, pemilik IUP yang sedang atau akan membangun smelter juga diperbolehkan mengajukan permohonan kuota ekspor nikel ore. Karena ANTM saat ini tengah dalam proses pembangunan smelter baru, maka perseroan pun mengajukan kembali kuota ekspor sebesar 3,7 juta WMT.

Namun, pengajuan tersebut hingga saat ini belum bisa diproses karena masih menunggu tim verifikator dari pemerintah. "Sesuai amanah perundangan (verifikator) harus dibentuk dulu, dan sampai saat ini belum ada tim verifikator. Sehingga kita belum dievaluasi. Jadi ini ajuan baru. Sehingga ANTM berharap 3,7 jut bisa disetujui pemerintah," tutur dia.

Menurutnya, sejumlah negara telah mengajukan permintaan untuk dipasok nikel ore oleh ANTM dengan permintaan di atas 100 juta WMT. Adapun negara yang mayoritas meminta pasokan nikel ore dari perusahaan pelat merah tersebut adalah China, Jepang, dan Eropa Timur.

"Untuk kuota 2,7 juta plus yang kita ajukan tahap 2 yaitu 3,7 juta sudah ada 60 LoI dengan jumlah permintaan di atas 100 juta weight metrik ton. Mostly China, Jepang, dan Eropa Timur ada juga yang meminta bijih. Namun, tidak mungkin diberikan semuanya, karena kuota dan animo tidak berimbang," tuturnya.

Dengan adanya rencana ekspor tersebut, tambah dia, maka perseroan pun akan melakukan penyesuaian terhadap target produksi. Tahun ini, Antam menargetkan dapat memproduksi 9 juta WMT nikel kadar rendah.

"Karena ANTM selain memasok keperluan pabrik, kita juga komitmen menjual nikel kadar rendah di dalam negeri dan kesempatan kita menjual untuk ekspor juga tetap diambil. Maka kita sesuaikan produksi, targetnya 9 juta weight metrik ton bijih nikel untuk produksi," tutur Hari.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7707 seconds (0.1#10.140)