Indef: Kurang Pas Membandingkan Ekonomi RI dengan Negara G20

Kamis, 04 Mei 2017 - 18:18 WIB
Indef: Kurang Pas Membandingkan...
Indef: Kurang Pas Membandingkan Ekonomi RI dengan Negara G20
A A A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengkritisi kebanggaan pemerintah atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5%. Di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang pas jika dibanding dengan ekonomi negara G20.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sama dengan India pada 2014. Waktu itu India dipimpin oleh Presiden baru dan sama-sama start dengan Jokowi. Waktunya juga sama dan kondisi ekonomi global juga menghantam negara-negara berkembang.

Namun, India sekarang bisa tumbuh 7%, sementara Indonesia hanya 5% dan hampir 60% mengandalkan konsumsi rumah tangga. "Artinya, tanpa ada stimulus sama sekali yang berarti bagi industri. Sehingga, kalau kita bangga dengan pertumbuhan ekonominya bisa tumbuh 5%, harusnya kita melakukan auto kritik. Jangan-jangan 5% itu bukan sebuah prestasi," kata Peneliti Indef Bhima yudhistira Adhinegara di kantor Indef, Jakarta, Kamis (4/5/2017)

Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi 5% merupakan pertumbuhan yang sangat natural (alamiah), maka sebaiknya jangan menjadi kebanggaan.

"Karena apa? Kalau kita bandingkan di negara G20, misalnya kita bisa menjadi nomor 3, ya karena negara-negara G20 itu rata-rata negara maju, yang sejak 2008 sudah mengalami fenomena pertumbuhan ekonomi rendah. Jadi, kita tidak bisa apple to apple," tuturnya.

Bhima mengatakan, jika di level ASEAN, Indonesia tumbuh 5%, Vietnam bisa tumbuh di atas 6%, Filipina juga pertumbuhannya masih cukup tinggi.

"Jadi, saya kira niatnya baik, untuk memaparkan dunia internasional bahwa Indonesia masih bisa tumbuh 5%, tapi perbandingannya kurang pas," ujar dia.

Baca Juga:

Jokowi Jawab Kritikan Ekonom Asing Soal Peringkat Ekonomi RI
Kolumnis Ekonomi SCMP Kritik Peringkat PDB Jokowi
Johan Budi Jelaskan Pernyataan PDB Presiden Jokowi
(izz)
Berita Terkait
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bahaya! Deflasi Hantam...
Bahaya! Deflasi Hantam Ekonomi RI 5 Bulan Beruntun
Prabowo Sering Diejek...
Prabowo Sering Diejek karena Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Kuartal I Tahun 2024
Dorong Industri Event...
Dorong Industri Event untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Prospek Bisnis Seiring...
Prospek Bisnis Seiring Pertumbuhan Ekonomi RI
Berita Terkini
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
40 menit yang lalu
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
49 menit yang lalu
iNews Media Group, MNC...
iNews Media Group, MNC Financial Services, dan MPStore Kolaborasi Dorong Digitalisasi UMKM
1 jam yang lalu
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
1 jam yang lalu
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
2 jam yang lalu
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
2 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved