Sun Motor Group Resmikan Dua Hotel Baru di Yogyakarta

Jum'at, 05 Mei 2017 - 21:05 WIB
Sun Motor Group Resmikan...
Sun Motor Group Resmikan Dua Hotel Baru di Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - PT Sun Motor Group terus menancapkan bisnisnya di bidang perhotelan di Yogyakarta. Setelah belasan tahun berhasil mengembangkan The Phoenix Hotel, kini mereka secara resmi mengumumkan dioperasionalkanya dua hotel baru mereka, Grand Mercure Hotel Yogyakarta dan Ibis Laksda Adisutjipto Yogyakarta.

Founder The Sun Motor Group, Imelda Tio mengatakan, Sun Motor Group telah berdiri sejak 1974, dan telah berhasil dalam dunia automotif. Setelah itu, pihaknya mencoba peruntungan di dunia perhotelan karena memandang Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam dunia pariwisata.

Atas dasar itu, Sun Motor memutuskan mendirikan hotel di Jawa dan Bali. "Sekarang kami memiliki 15 hotel di Jawa dan Bali," ujarnya saat meresmikan Grand Mercure Hotel dan Ibis Hotel Yogyakarta, Jumat (5/5/2017).

Untuk mengelola hotel-hotel tersebut pihaknya tidak berjalan sendirian. Mereka menggandeng perusahaan manajemen hotel terkemuka di dunia, Accor Group.

Saat ini, dari 15 hotel yang dimiliki Sun Motor Group di Pulau Jawa dan Bali, 12 di antaranya dikelola oleh Accor Group. Pihaknya memang berambisi untuk terus menambah jumlah hotel di Indonesia.

Grand Mercure Hotel merupakan hotel terbesar dari Sun Motor Group di Yogyakarta. Hotel ini memiliki kamar sebanyak 305 kamar 9 ruang meeting dan memakan area seluas lebih dari 7.000 meter persegi dan dilengkapi dengan ruang parkir yang sangat banyak, sehingga mampu menampung kendaraan hingga ratusan.

Salah satu yang membedakan dengan hotel lain di Indonesia, hotel ini mengusung tema Candi Borobudur di semua sudut ruangan dan interior. Karena mengedepankan interior Candi Borobudur, Hotel ini telah mengantongi rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Grand Mercure Hotel Yogyakarta tercatat sebagai hotel yang mengaplikasikan Candi Borobudur pada interior dan arsitekturnya. "Ornamen menghiasi setiap area hotel," tambahnya.

Kedua hotel yang dia resmikan letaknya memang berdampingan namun sengaja dipisahkan. Karena keduanya memiliki segmen pasar yang berbeda. Dari kedua hotel ini, pihaknya berhasil menambah sekitar 500 kamar di Yogyakarta.

Dia berharap agar kedua hotel ini mampu menikmati ranumnya bisnis pariwisata yang kini tengah berkembang pesat.

Staf ahli bidang multikultural Kementrian Pariwisata, Hari Untoro Drajat mengaku bangga jika ada hotel yang tetap memperhatikan unsur kebudayaan Indonesia di dalam berbagai hal. Seperti yang dilakukan Grand Mercure Yogyakarta ini.

Hotel ini secara tidak langsung telah berperan dalam mengembangkan destinasi wisata. "Dengan mengaplikasikan tekstur Candi Borobudur, Hotel ini turut melakukan promosi destinasi wisata," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)