Pertamina Keluarkan Rp2 Triliun Biayai Ongkos Angkut BBM 1 Harga
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan dukungannya terhadap setiap kebijakan pemerintah terkait dengan bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya adalah kebijakan BBM satu harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk masyarakat di daerah terluar.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso mengatakan, pihaknya terus berusaha menjangkau wilayah terluar untuk memenuhi kebutuhan BBM satu harga. Namun dalam pelaksanaannya, bukan berarti Pertamina tidak mengalami hambatan. Salah satunya terkait dengan biaya angkut.
"Untuk produksi BBM semua harga sama antara di Pulau Jawa atau daerah lain. Namun, yang membuat harga mahal selama ini adalah biaya angkut BBM ke daerah sangat besar. Untuk mengangkutnya sebagian daerah harus memakai jasa pesawat karena tidak ada transportasi lain yang dapat menjangkau," ungkapnya.
Untuk menutupi itu semua, total dana yang dikeluarkan Pertamina terkait biaya angkut BBM mencapai lebih dari Rp2 triliun per tahun. Dana tersebut murni dari kantong Pertamina.
"Untuk ongkos pengiriman BBM ke daerah Pertamina yang mengeluarkan. Itu dana diambil dari laba yang diraih perusahaan," ucap Tohari.
Hal lain yang menghambat BBM satu harga adalah susahnya mencari pengusaha yang mau membuka SPBU di pelosok-pelosok. "Selama ini BBM yang dikirim ditampung dalam satu kontainer dan dijual secara eceran di wilayah tersebut," tuturnya.
Tohari mengatakan penyebaran BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia ditargetkan selesai pada 2019. "Kita upayakan sebelum 2019 sudah selesai, sehingga BBM satu harga bisa merata di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso mengatakan, pihaknya terus berusaha menjangkau wilayah terluar untuk memenuhi kebutuhan BBM satu harga. Namun dalam pelaksanaannya, bukan berarti Pertamina tidak mengalami hambatan. Salah satunya terkait dengan biaya angkut.
"Untuk produksi BBM semua harga sama antara di Pulau Jawa atau daerah lain. Namun, yang membuat harga mahal selama ini adalah biaya angkut BBM ke daerah sangat besar. Untuk mengangkutnya sebagian daerah harus memakai jasa pesawat karena tidak ada transportasi lain yang dapat menjangkau," ungkapnya.
Untuk menutupi itu semua, total dana yang dikeluarkan Pertamina terkait biaya angkut BBM mencapai lebih dari Rp2 triliun per tahun. Dana tersebut murni dari kantong Pertamina.
"Untuk ongkos pengiriman BBM ke daerah Pertamina yang mengeluarkan. Itu dana diambil dari laba yang diraih perusahaan," ucap Tohari.
Hal lain yang menghambat BBM satu harga adalah susahnya mencari pengusaha yang mau membuka SPBU di pelosok-pelosok. "Selama ini BBM yang dikirim ditampung dalam satu kontainer dan dijual secara eceran di wilayah tersebut," tuturnya.
Tohari mengatakan penyebaran BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia ditargetkan selesai pada 2019. "Kita upayakan sebelum 2019 sudah selesai, sehingga BBM satu harga bisa merata di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
(dmd)