Kabupaten Tangerang Segera Miliki Tiga Jalan Tol
A
A
A
TANGERANG - Kabupetan Tangerang, Banten, akan memiliki tiga jalan tol. Yang pertama Tol Serpong-Balaraja. Jalan berbayar sepanjang 30 kilometer ini menelan investasi sebesar Rp6,2 triliun, dan akan melewati sejumlah wilayah kecamatan. Mulai dari Kecamatan Cisauk, Legok, Panongan, Jambe, Tigaraksa, hingga Balaraja.
Mega proyek ini dikerjakan oleh tiga perusahaan besar yang terdiri dari Konsorsium Sinar Mas Land, Astratel Nusantara, dan Kompas Gramedia, melalui PT Trans Bumi Serbaraja. Kontrak pengerjaannya sendiri dilakukan melalui penandatanganan kredit dengan sindikasi bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, dan PT SMI.
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe mengatakan, pengerjaan proyek Tol Serpong-Balaraja ini dikerjakan dalam tiga tahapan. Tahap pertama, dari Serpong-Legok, Legok-Tigaraksa, dan Tigaraksa-Balaraja. Saat ini, pembangunan jalan bebas hambatan itu baru sampai Kecamatan Cisauk.
"Realisasi pembangunannya sendiri dimulai dengan pekerjaan konstruksi jalan di STA 02+900 sampai dengan 04+100 pada tanggal 15 Desember 2016 yang lalu," katanya kepada Koran SINDO di Tangerang, Senin (8/5/2017).
Ditambahkan dia, ide pembangunan proyek jalan Tol Serpong-Balaraja ini sebenarnya dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Prakarsa pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, yakni dari 2012 oleh perusahaan Sinar Mas Land, dan kemudian berkonsorsium dengan Astratel Nusantara dan Kompas Gramedia.
"Proyek ini sebenarnya dimaksudkan sebagai penyedia jalur alternatif, guna mengembangkan dan memeratakan pembangunan di wilayah Tangerang. Terutama yang berada di bagian Selatan, Tengah, dan Barat yang merupakan jalur 'kurang berkembang'. Pelaksanaan proyek ini membutuhkan waktu yang cukup panjang," ungkapnya.
Sejumlah tantangan yang dihadapi pihak pengembang dalam pelaksanaan proyek ini adalah proses pembebasan lahan warga. Sejak digaungkan pada 2012, baru pada pertengahan 2015 dapat dilanjutkan ke proses tender investasinya, yang dimenangkan oleh konsorsium Sinar Mas Land, Astratel Nusantara, dan Kompas Gramedia.
"Pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja ini dibagi dalam tiga seksi. Seksi pertama Serpong-Legok 9,30 km, seksi kedua Legok-Tigaraksa 10,70 km, dan seksi terakhir Tigaraksa-Balaraja 10 km," bebernya.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, Perseroan memiliki komitmen kuat dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol. Karena keberadaannya akan meningkatkan efisiensi usaha, serta mampu menciptakan pusat ekonomi baru yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Proyek jalan tol menjadi salah satu fokus Bank Mandiri dalam penyaluran kredit infrastruktur, di mana per Oktober 2016, komitmen pembiayaan perseroan ke proyek jalan tol mencapai Rp15,4 triliun," jelasnya.
Arif menambahkan, dari nilai investasi Rp6,2 triliun, sebesar Rp4,3 triliun akan dibiayai oleh sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI dalam kredit sindikasi berdurasi 15 tahun. Sisanya sebesar Rp1,9 triliun akan ditutup oleh ekuitas PT Trans Bumi Serbaraja, sebagai pemegang konsensi jalan Tol Serpong-Balaraja.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengatakan, proyek jalan tol yang kedua adalah Tol Balaraja-Sedyatmo/Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dari arah utara mulai Teluknaga, Kosambi, Rajek, dan Balaraja. Progresnya saat ini masih tender di Badan Pengelola Jalan Tol.
Rencananya, Tol Balaraja-Bandara Soetta ini akan menyisir pinggir pantai. Pembangunan tol ini diharapkan tidak hanya mengurai kemacetan yang ada selama ini. Tetapi lebih ke pengembangan ekonomi di sisi utara.
"Yang ketiga adalah pembangunan Jalan Tol Sepatan Timur-Pakuhaji-Teluknaga-Kosambi-Bandara Soetta. Untuk yang ketiga ini terkait penataan kawasan jalan strategis nasional Bandara Soetta. Yang ini belum. Kemarin saya baru ada rapat di Menko Perekonomian, dan masih belum ada kepastian kapannya," ungkapnya.
Dalam rapat di Menko Perekonomian itu, dia mengaku ada sejumlah pembahasan. Salah satunya adalah pembukaan akses tol pengurai kecamaten di sisi utara yang selama ini selalu menggunakan frase Kali Prancis.
Dengan pembukaan akses tol itu, maka jalan yang dari Paku Haji-Teluknaga-Kosambi akan langsung ke arah Tol Bandara Soetta. Saat ini, pihaknya tengah mengusulkan untuk membuka frase di Kamal dari Kali Prancis, dan akan dilakukan pelebaran Jalan Teluknaga-Dadap. Disampaikannya, usulan itu telah sampai ke pusat.
"Kapan eksekusinya masih belum tahu. Untuk Kali Prancis sudah siap. Itu karena tanahnya banyak menggunakan lahan Angkasa Pura II. Sedang yang di Teluknaga-Dadap masih belum, karena banyak tanah masyarakat. Jadi mulai Dadap-Kamal, masuk ke Tol Sedyatmo lagi. Jadi tidak masuk ke kawasan Bandara Soetta lagi," imbuhnya.
Mega proyek ini dikerjakan oleh tiga perusahaan besar yang terdiri dari Konsorsium Sinar Mas Land, Astratel Nusantara, dan Kompas Gramedia, melalui PT Trans Bumi Serbaraja. Kontrak pengerjaannya sendiri dilakukan melalui penandatanganan kredit dengan sindikasi bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, dan PT SMI.
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe mengatakan, pengerjaan proyek Tol Serpong-Balaraja ini dikerjakan dalam tiga tahapan. Tahap pertama, dari Serpong-Legok, Legok-Tigaraksa, dan Tigaraksa-Balaraja. Saat ini, pembangunan jalan bebas hambatan itu baru sampai Kecamatan Cisauk.
"Realisasi pembangunannya sendiri dimulai dengan pekerjaan konstruksi jalan di STA 02+900 sampai dengan 04+100 pada tanggal 15 Desember 2016 yang lalu," katanya kepada Koran SINDO di Tangerang, Senin (8/5/2017).
Ditambahkan dia, ide pembangunan proyek jalan Tol Serpong-Balaraja ini sebenarnya dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Prakarsa pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, yakni dari 2012 oleh perusahaan Sinar Mas Land, dan kemudian berkonsorsium dengan Astratel Nusantara dan Kompas Gramedia.
"Proyek ini sebenarnya dimaksudkan sebagai penyedia jalur alternatif, guna mengembangkan dan memeratakan pembangunan di wilayah Tangerang. Terutama yang berada di bagian Selatan, Tengah, dan Barat yang merupakan jalur 'kurang berkembang'. Pelaksanaan proyek ini membutuhkan waktu yang cukup panjang," ungkapnya.
Sejumlah tantangan yang dihadapi pihak pengembang dalam pelaksanaan proyek ini adalah proses pembebasan lahan warga. Sejak digaungkan pada 2012, baru pada pertengahan 2015 dapat dilanjutkan ke proses tender investasinya, yang dimenangkan oleh konsorsium Sinar Mas Land, Astratel Nusantara, dan Kompas Gramedia.
"Pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja ini dibagi dalam tiga seksi. Seksi pertama Serpong-Legok 9,30 km, seksi kedua Legok-Tigaraksa 10,70 km, dan seksi terakhir Tigaraksa-Balaraja 10 km," bebernya.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, Perseroan memiliki komitmen kuat dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol. Karena keberadaannya akan meningkatkan efisiensi usaha, serta mampu menciptakan pusat ekonomi baru yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Proyek jalan tol menjadi salah satu fokus Bank Mandiri dalam penyaluran kredit infrastruktur, di mana per Oktober 2016, komitmen pembiayaan perseroan ke proyek jalan tol mencapai Rp15,4 triliun," jelasnya.
Arif menambahkan, dari nilai investasi Rp6,2 triliun, sebesar Rp4,3 triliun akan dibiayai oleh sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI dalam kredit sindikasi berdurasi 15 tahun. Sisanya sebesar Rp1,9 triliun akan ditutup oleh ekuitas PT Trans Bumi Serbaraja, sebagai pemegang konsensi jalan Tol Serpong-Balaraja.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengatakan, proyek jalan tol yang kedua adalah Tol Balaraja-Sedyatmo/Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dari arah utara mulai Teluknaga, Kosambi, Rajek, dan Balaraja. Progresnya saat ini masih tender di Badan Pengelola Jalan Tol.
Rencananya, Tol Balaraja-Bandara Soetta ini akan menyisir pinggir pantai. Pembangunan tol ini diharapkan tidak hanya mengurai kemacetan yang ada selama ini. Tetapi lebih ke pengembangan ekonomi di sisi utara.
"Yang ketiga adalah pembangunan Jalan Tol Sepatan Timur-Pakuhaji-Teluknaga-Kosambi-Bandara Soetta. Untuk yang ketiga ini terkait penataan kawasan jalan strategis nasional Bandara Soetta. Yang ini belum. Kemarin saya baru ada rapat di Menko Perekonomian, dan masih belum ada kepastian kapannya," ungkapnya.
Dalam rapat di Menko Perekonomian itu, dia mengaku ada sejumlah pembahasan. Salah satunya adalah pembukaan akses tol pengurai kecamaten di sisi utara yang selama ini selalu menggunakan frase Kali Prancis.
Dengan pembukaan akses tol itu, maka jalan yang dari Paku Haji-Teluknaga-Kosambi akan langsung ke arah Tol Bandara Soetta. Saat ini, pihaknya tengah mengusulkan untuk membuka frase di Kamal dari Kali Prancis, dan akan dilakukan pelebaran Jalan Teluknaga-Dadap. Disampaikannya, usulan itu telah sampai ke pusat.
"Kapan eksekusinya masih belum tahu. Untuk Kali Prancis sudah siap. Itu karena tanahnya banyak menggunakan lahan Angkasa Pura II. Sedang yang di Teluknaga-Dadap masih belum, karena banyak tanah masyarakat. Jadi mulai Dadap-Kamal, masuk ke Tol Sedyatmo lagi. Jadi tidak masuk ke kawasan Bandara Soetta lagi," imbuhnya.
(ven)