Darma Henwa Targetkan Produksi Batu Bara Tumbuh 35,2%
A
A
A
JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menargetkan produksi batu bara sebesar 23 juta ton pada tahun ini atau tumbuh 35,2% dibanding realisasi tahun lalu sebesar 17 juta ton.
Direktur DEWA, Agus Effendi mengatakan, peningkatan produksi tersebut akan didorong oleh empat proyek yang tengah digarap. Di antaranya proyek Bengalon di Kalimantan Timur yang bekerja sama dengan PT Kaltim Prima Coal yakni anak usaha PT Bumi Resource Tbk.
Proyek ini meningkat dari 8 juta ton menjadi 12 juta ton di 2017. "Proyek existing lainnya yaitu Asam Asam di Kalimantan Selatan dengan PT Arutmin Indonesia yang diharapkan naik menjadi 7 juta ton dan 5 juta ton pada tahun lalu," kata Agus dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek ketiga yaitu proyek Satui yang masih berlokasi di Kalimantan Selatan. Proyek ini merupakan hasil kerja sama perseroan dengan PT Cakrawala Langit Sejahtera (CLS). Tahun ini kapasitas produksi diharapkan menjadi 4 juta ton dari 1,5 juta ton pada akhir 2016.
"Proyek keempat kami juga menggandeng PT Asmin Koalindo Tuhup yang diharapkan mulai beroperasi pada semester II/2017, sebelumnya kami hanya sebagai advisor di sana, nanti kita akan masuk ke operasional dari hulu hingga hilir," paparnya.
Menurutnya, sebagian besar pangsa pasar batu bara yang diproduksi Darma Henwa akan diekspor ke sejumlah negara. Pengirimannya akan dilakukan ke India, China dan juga sebagian akan diekspor ke Jepang.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pemegang saham memutuskan tidak dibagikan dividen. Laba tahun lalu akan digunakan untuk memperkuat modal kerja. Anak usaha Group Bakrie ini juga memutuskan perombakan jajaran direksi. Faisal Firdaus diangkat sebagai Presiden Direktur, sekaligus menggantikan Wachjudi Martono.
Direktur DEWA, Agus Effendi mengatakan, peningkatan produksi tersebut akan didorong oleh empat proyek yang tengah digarap. Di antaranya proyek Bengalon di Kalimantan Timur yang bekerja sama dengan PT Kaltim Prima Coal yakni anak usaha PT Bumi Resource Tbk.
Proyek ini meningkat dari 8 juta ton menjadi 12 juta ton di 2017. "Proyek existing lainnya yaitu Asam Asam di Kalimantan Selatan dengan PT Arutmin Indonesia yang diharapkan naik menjadi 7 juta ton dan 5 juta ton pada tahun lalu," kata Agus dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek ketiga yaitu proyek Satui yang masih berlokasi di Kalimantan Selatan. Proyek ini merupakan hasil kerja sama perseroan dengan PT Cakrawala Langit Sejahtera (CLS). Tahun ini kapasitas produksi diharapkan menjadi 4 juta ton dari 1,5 juta ton pada akhir 2016.
"Proyek keempat kami juga menggandeng PT Asmin Koalindo Tuhup yang diharapkan mulai beroperasi pada semester II/2017, sebelumnya kami hanya sebagai advisor di sana, nanti kita akan masuk ke operasional dari hulu hingga hilir," paparnya.
Menurutnya, sebagian besar pangsa pasar batu bara yang diproduksi Darma Henwa akan diekspor ke sejumlah negara. Pengirimannya akan dilakukan ke India, China dan juga sebagian akan diekspor ke Jepang.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pemegang saham memutuskan tidak dibagikan dividen. Laba tahun lalu akan digunakan untuk memperkuat modal kerja. Anak usaha Group Bakrie ini juga memutuskan perombakan jajaran direksi. Faisal Firdaus diangkat sebagai Presiden Direktur, sekaligus menggantikan Wachjudi Martono.
(izz)