Menhub: Penentuan Tiket LRT Ditentukan Jumlah Penumpang
A
A
A
PALEMBANG - Tarif tiket Light Rail Transit (LRT) yang dijadwalkan rampung sebelum pagelaran Asian Games 2018 belum ditentukan harganya. Hanya saja, harga tarif tiket proyek yang menghabiskan APBN sebesar Rp10 triliun itu dipatok berdasarkan estimasi penumpang.
Hal ini dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, saat meninjau pengerjaan jalur LRT di Kota Palembang, Sabtu (20/5/2017). "Kita teliti harga tiket LRT. Misalnya kalau penumpangnya banyak subsidi akan lebih sedikit," ujar dia.
Menurut Budi, Pemerintah membuka opsi memberikan subsidi kepada tarif LRT Palembang. Dengan begitu maka tarif bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Hanya saja, masih kata Budi, Pemerintah belum menentukan harga tiket LRT Palembang. Pasalnya masih perlu penghitungan lebih cermat untuk mematok tarifnya. "Jadi intinya salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah estimasi jumlah penumpang LRT Palembang," kata dia.
Dia juga mengatakan, pengerjaan jalur LRT sudah melampaui target yang direncanakan sehingga optimistis selesai tempat waktu. "Sekarang ini pengerjaan sudah mencapai 45 persen dari rencana sebelumnya 35 persen," katanya.
Dia mengakui, jalur yang sudah selesai itu akan dipasang rel sehingga prasarana perhubungan tersebut cepat rampung. "Hal ini karena rel sendiri sudah 50 persen sampai dan itu segera dipasang. Mulai bulan depan rel akan dipasang supaya semua pengerjaan rampung," papar dia.
Saat disinggung mengenai hambatan sendiri, dia mengakui, memang utilitas yang ada disepanjang jalur tersebut seperti listrik, PDAM dan telepon. "Tapi sudah kita lakukan koordinasi sehingga pengerjaan jalur LRT ditargetkan cepat selesai," kata dia.
Pihaknya berkeinginan menyediakan sarana transportasi terutama kereta api yang tarifnya terjangkau oleh masyarakat. Dia juga menegaskan jalur kereta LRT tersebut akan selesai tepat waktu sehingga arus transportasi di daerah ini semakin lancar.
"Kita targetkan konstruksi proyek akan rampung pada Desember 2017 dan siap dioperasikan pada Juni 2018," kata dia.
Hal ini dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, saat meninjau pengerjaan jalur LRT di Kota Palembang, Sabtu (20/5/2017). "Kita teliti harga tiket LRT. Misalnya kalau penumpangnya banyak subsidi akan lebih sedikit," ujar dia.
Menurut Budi, Pemerintah membuka opsi memberikan subsidi kepada tarif LRT Palembang. Dengan begitu maka tarif bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Hanya saja, masih kata Budi, Pemerintah belum menentukan harga tiket LRT Palembang. Pasalnya masih perlu penghitungan lebih cermat untuk mematok tarifnya. "Jadi intinya salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah estimasi jumlah penumpang LRT Palembang," kata dia.
Dia juga mengatakan, pengerjaan jalur LRT sudah melampaui target yang direncanakan sehingga optimistis selesai tempat waktu. "Sekarang ini pengerjaan sudah mencapai 45 persen dari rencana sebelumnya 35 persen," katanya.
Dia mengakui, jalur yang sudah selesai itu akan dipasang rel sehingga prasarana perhubungan tersebut cepat rampung. "Hal ini karena rel sendiri sudah 50 persen sampai dan itu segera dipasang. Mulai bulan depan rel akan dipasang supaya semua pengerjaan rampung," papar dia.
Saat disinggung mengenai hambatan sendiri, dia mengakui, memang utilitas yang ada disepanjang jalur tersebut seperti listrik, PDAM dan telepon. "Tapi sudah kita lakukan koordinasi sehingga pengerjaan jalur LRT ditargetkan cepat selesai," kata dia.
Pihaknya berkeinginan menyediakan sarana transportasi terutama kereta api yang tarifnya terjangkau oleh masyarakat. Dia juga menegaskan jalur kereta LRT tersebut akan selesai tepat waktu sehingga arus transportasi di daerah ini semakin lancar.
"Kita targetkan konstruksi proyek akan rampung pada Desember 2017 dan siap dioperasikan pada Juni 2018," kata dia.
(ven)